TEGAS.CO,. KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari tak mau lengah atas status zona hijau yang saat ini menjadi predikat wilayah Kendari dalam penyebaran Covid-19.
Kendati telah diperkenankan oleh Kementerian terkait untuk turun di Level 1 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pemkot Kendari tetap akan melakukan langkah ekstra dalam upaya pencegahan dini potensi Covid.
Langkah-langkah tersebut seperti rencana Pemkot dalam menyikapi kontingen altet asal Kendari yang berlaga di PON XX Papua, 2 Oktober hingga 15 Oktober 2021.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mangatakan, pihaknya akan mengusul ke pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) agar kontingen Sultra di PON Papua saat kembali ke daerah terlebih dahulu dikarantina sebelum berinteraksi dengan banyak pihak khususnya keluarga.
“Kemudian kita juga mengusulkan kepada pemerintah Provinsi untuk kontingen kita yang sedang mengikuti PON di Papua itu baik atlet maupun officialnya nanti kita berharap begitu pulang ke daerah, kalau yang domisilinya di wilayah Kota Kendari kami sarankan untuk dikarantina dulu sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan,” kata Sulkarnain usai mengikuti acara ramah tamah Kodim 1417 Kendari. Senin (11/10/2021).
Lanjut Sulkarnain, pihaknya mengaku siap untuk memfasilitasi tempat ihwal rencana karantina tersebut.
“Nanti kami fasilitasi, kalau memungkinkan nanti di SMA Angkasa atau kalau dianggap fasilitasnya kurang memadai kita siapkan hotel untuk kemudian atlet supaya sebelum bergabung bersama keluarga, belum berinteraksi dengan banyak pihak itu memastikan dulu kondisinya tidak berpotensi menyebabkan terjadi penularan,” jelas Sulkarnain.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan kepada semua pihak khususnya di Kota Kendari bahwa penerapan prokes untuk mencegah bahaya Covid-19 harus tetap dilakukan masyarakat dalam melangsungkan aktivitas sehari-hari sampai Pandemi betul-betul dinyatakan berakhir.
“Jadi kita harus selalu bisa bersabar dengan masker kita, jaga jarak dan sering cuci tangan,” sebutnya.
“Tidak boleh karena kita sudah level satu kemudian sudah zona hijau, membuat kita lengah dan kemudian menyebabkan kita abai dengan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Laporan : Dewona
Editor : Yusrif/Mas’ud
Komentar