Ini Bahaya yang Timbul jika Target Vaksinasi Tak Tercapai

Jubir Kemenkes, Siti Nadia Tarmiz

TEGAS.CO.,NUSANTARA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan ada beberapa hal buruk yang akan terjadi apabila target vaksinasi Covid-19 di Indonesia tak mencapai targetnya dalam beberapa tahun ke depan.

Hal demikian, diungkapkan juru bicara (Jubir) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. Menurutnya, salah satu bahaya yang akan timbul bila target vaksinasi Covid-19 tak tercapai, yakni tak seutuhnya kekebalan kelompok atau herd immunity akan terbentuk.

Iklan Pemkot Baubau

“Kita akhirnya tidak bisa seutuhnya membentuk kekebalan kelompok kalau target vaksin Covid-19 tidak tercapai,” kata Siti Nadia sebagaimana dikutip dari metroonlinentt.com pada Minggu, 20 November 2021.

Daerah-daerah yang berhasil mencapai 70 persen tingkat vaksinasi, kasus aktif terhadap Covid-19 biasanya sangat minim terjadi, dan kemungkinan angka penularan virus Covid-19 menjadi lebih rendah.

“Bahkan kasusnya bisa sangat kecil dan penularannya menurun di daerah-daerah ini,” tuturnya melanjutkan.

Berbeda dengan daerah yang tidak mencapai target vaksinasi Covid-19, potensi untuk terjadi kejadian-kejadian yang luar dugaan biasa akan sangat besar.

“Ini tidak kita harapkan terjadi pada saat tertentu di daerah kita. Misalnya, ada kabupaten atau kota yang tidak tercapai, itu berpotensi terjadi kejadian luar biasa,” ujarnya.

Dirinya kembali menegaskan bila Indonesia ingin keluar dari pandemi dan beralih menuju endemi Covid-19, maka target vaksinasi harus dikejar sesegera mungkin.

“Jadi artinya kita tidak akan keluar dari pandemi Covid-19 kalau masih ada target-target dan sasaran-sasaran vaksinasi Covid-19 yang belum tercapai,” tuturnya.

Untuk perkembangan vaksinasi di Indonesia, tercatat per 12 November 2021, sekitar 62 persen penduduk Indonesia telah divaksinasi Covid-19, dengan perincian sebanyak 129.449.793 orang telah divaksin dosis pertama, dan 83.115.413 orang telah divaksin dosis kedua.

Indonesia telah menargetkan sasaran vaksinasi Covid-19 hingga tahap akhir, yakni sebanyak 208.265.720 dosis, yang mencakup tenaga kesehatan (nakes), lansia, petugas publik, masyarakat rentan dan masyarakat umum, serta remaja yang berusia 12-17 tahun.

H5P/Mas’ud

Komentar