TEGAS.CO.,SULTRA – Demi meningkatkan rasa kebersamaan dan ilmu pengetahuan kepada seluruh anggotanya, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar seminar nasional, di hotel Swisbell Kota Kendari. Minggu, 28 November 2021.
Giat yang dihadiri anggota Dharma Wanita Persatuan se-Sultra itu, dilaksanakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Dharma Wanita ke-22 tahun.
Pagelaran acara yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia dan mars Dharma Wanita Persatuan itu, mengangkat tema “Ketahanan Perempuan Indonesia Melalui Kesehatan Mental dan Pemulihan Bisnis UMKM”.
Seminar lembaga para istri pejabat lingkup Sulawesi Tenggara tersebut, menghadirkan pemateri nasional, dosen Universitas Halu Oleo, dan Pihak Dinas Kesehatan Rumah Sakit Jiwa.
Penasihat DPW Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE., M.Si., dalam sambutannya mengucapkan rasa bangga melihat baju orenge muda (pakaian seragam Dharma Wanita) yang tampak rapi dan cantik berbaris kompak di ruang seminar.
Apresiasi juga disampaikan jenderal di pemerintahan Sultra itu, kepada para panitia seminar, karena dengan ragam kesibukan sebagai istri pejabat, namun tetap sukses menyelenggarakan giat seminar.
Atas tema yang diangkat, Sekda menekankan bahwa perlunya perempuan sebagai pengurus keuangan rumah tangga, mampu menjadi pelaku UMKM demi pemulihan ekonomi.
Hal demikian, dikatakan Sekda, dikarenakan usai pandemi yang melanda, seluruh dunia tidak terkecuali Sulawesi Tenggara, mengalami kontraksi ekonomi.
“Tingkat perekonomian kita, dari posisi 3 secara nasional, turun hingga mencapai angka mines, akibat pandemi, rumah tangga bisa kuat, jika ekonomi juga kuat, ” ujar ketua Dekranasda Sultra itu.
Pandemi Covid-19, kata Sekda, telah membawa ragam dampak kepada masyarakat, tak hanya dari sisi ekonomi, trauma psikologi juga tak jarang terjadi di tengah masyarkat utamanya perempuan, baik akibat sanak saudara yang terjangkit hingga meninggal atau karna tekanan akibat pernah terjangkit Covid-19.
Atas hal itulah, seminar perihal ketahanan mental harus menjadi salah satu isu penting yang perlu ditanamkan kepada kaum perempuan agar dapat membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Selaku penasihat Dharma Wanita Persatuan, Sekda juga menegaskan kepada seluruh anggota DWP untuk saling suport dan menguatkan antara satu dengan yang lain.
Sebagai istri aparatur sipil negara (ASN), Sekda meminta agar para Dharma Wanita dapat menjaga sikap dimanapun berada.
“Kita harus mengenal siapa diri kita, menjadi Dharma Wanita berarti mempunyai tanggung jawab untuk menjaga dan membangun ketahanan perempuan Indonesia,” pungkas Sekda.
Dari 200 juta penduduk Indonesia, tambah Sekda, hanya sekitar 4.2 persen saja yang menjadi istri ASN. Untuk itu, Sekda berharap para istri ASN bisa selalu kompak, menjaga kehormatan, nilai, etika, disiplin, dan menjadi maslahat di tengah masyarakat.
Sekda juga berpesan, agar seluruh anggota Dharma wanita, selain menjalani kesibukan di luar rumah, harus tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang istri yang patuh di rumah, menjadi ibu yang penyayang, namun tetap menjaga penampilan sebagai kekasih suaminya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PKK Sultra itu juga sedikit menceritakan tentang pengalamannya saat menempuh pahit, manis, dan getirnya kehidupan, hingga kini mencapai karier Jenderalnya sebagai istri seorang ASN.
Tak lupa, Sekda juga berpesan agar seluruh Dharma Wanita Persatuan yang hadir untuk mengikuti seminar dengan sungguh-sungguh, agar dapat melahirkan kompetensi baru.
H5P
Komentar