TEGAS.CO,. MUNA – Kegiatan jalan setapak di Kelurahan Fookuni Kecamatan Katobu Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara telah selesai dikerjakan.
Meski telah usai, beberapa pihak menilai ada yang aneh dan berbeda dengan salah satu proyek setapak yang terletak di jalan Ir Juanda yang sampai hari ini masih nampak ditutup. Penutupan salah satu setapak itu dilakukan dengan menggunakan terpal sehingga akses jalan belum dapat termanfaatkan oleh warga setempat.
Sebelumnya, Kelurahan Fookuni yang dipimpin Kisabang sempat menuai sorotan warganya terkait transparansi pengelolaan Dana Kelurahan (DK) tahun 2021. Kini Kisabang kembali disorot lantaran pemblokiran setapak tersebut.
AT (inisial) salah seorang warga Fookuni misalnya, menilai setapak yang telah selesai pengerjaan seharusnya sudah difungsikan oleh warga bukan dipasangi terpal yang menutup akses masuk.
“Saya bingung dengan tindakan Kisabang itu. Harusnya kalau sudah selesai langsung digunakan oleh masyarakat bukan ditutup pakai terpal. Itu kan dibangun untuk warga pake uang negara jadi harusnya bisami digunakan,” keluhnya, Rabu (1/12).
Warga Fookuni lainnya, SL mengungkapkan hal senada, menurutnya sudah semestinya pemblokiran jalan setapak harus dibuka agar dapat dimanfaatkan sebagaimana tujuannya.
“Kenapa masih ditutup, kan sudah selesai. Setapak yang lain sudah digunakan, ini kan aneh. Cari sensasi terus lurah Fookuni,” kesalnya.
Menanggapi hal itu, Lurah Fookuni, Kisabang menyebut penutupan setapak dengan terpal tersebut sekaitan dengan adanya rencana pengguntingan pita secara simbolis nantinya. Ia juga membeberkan pada anggaran kelurahan tahap satu, kegiatan yang telah 100% progresnya yakni pembangunan jalan lingkar, deuker dan talaud.
“Alhamdulillah 100% progres selesai. Rencana pengguntingan pita saya konfirmasi dengan Pak Camat dulu, tergantung waktunya Pak Camat saja. Insyaallah kami undang media,” katanya melalui pesan WA, Rabu, (1/12).
Laporan: Faisal
Editor: Redaksi
Komentar