TEGAS.CO.,KENDARI – Tak kenal maka tak sayang, begitulah pepatah lama yang sering terucap tatkala kita berjumpa dengan sosok baru.
Kali ini, tim tegas.co berkesempatan mengenal lebih dekat sosok wartawan muda asal Kabupaten Muna, La Ode Alfin.
Pria kelahiran Mantobua 29 tahun silam ini, sejak 4 tahun lalu sudah sering wara-wiri di dunia jurnalis. Job desk liputannya pun sangat beragam, mulai dari lingkup provinsi, Kota Kendari, hingga dipulangkan ke kabupaten asalnya di Muna.
Terhitung 4 tahun lamanya, pria dengan sapaan akrab Alfin itu menjadi bagian dari perusahaan media cetak ternama di Sulawesi Tenggara (Sultra), yakni Kendari Pos.
Kariernya pun terbilang cukup menanjak, ragam prevelage juga didpatkan Alvin dari media anak cabang PT Media Kita Sejahtera. Namun, sepertinya Alfin bukan sosok yang suka menyamankan diri.
Tepat tanggal 27 Desember 2021 lalu, pria bergelar Sarjana Teknik Sipil (ST) Univesitas Halu Oleo (UHO) itu resint dari karier jurnalisnya di media cetak.
Menurut pria yang mengakhiri masa lajangnya di tahun 2018 lalu itu, hal demikian dilakukan karena Ia tak ingin berpuas diri. “Masih banyak hal baru yang perlu dicoba”.
“Pencinta Tantangab Baru” mungkin itulah kalimat yang patut disematkan kepada Alfin si pencinta koran. Koran sendiri, sudah sejak zaman kuliah dulu dicicipinya. Alfin bahkan berlangganan 3 koran ternama, salah satunya koran tempo.
Kurang lebih dua minggu berhenti dari pekerjaannya di dunia Jurnalis, pria satu anak itu rupanya tak ingin lepas dari dunia membaca dan menulis yang sejak awal Ia cintai.
Tertanggal 10 Januari 2022, pria kelahiran 5 Januari itu, kembali terjun ke dunia jurnalis. Namun bukan lagi media cetak, melainkan media online.
Alfin merasa begitu bangga menjadi seorang wartawan, bagaimana tidak, dengan mengemban tugas sebagai penulis berita telah melemparkan Alfin mendapatkan pengalaman paling berkesan dalam hidupnya.
Pria yang kini menetap di kampung halamannya di Kecamatan Lohia itu, pernah didapok sebagai pemateri dalam giat Kementerian Desa, bertemakan “Membangun Daerah Transmigrasi di Muna Timur”.
Anak ke 4 dari 6 bersaudara itu, mengaku bangga menjadi wartawan karena Ia dapat membangun jejaring dan bertemu dengan siapa saja tanpa batasan status di setiap harinya.
H5P
Komentar