Sembilan Poin Utama Deklarasi Pariwasata Bangkit di HPN 2022

Ir. Hugua sebagai salah satu pembicara di Seminar Pariwisata Bangkit di HPN 2022 saat membawakan materinya

TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Seminar Pariwisata Bangkit pada Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menghasilkan 9 (sembilan) point penting untuk ditindaklanjuti.

Hal itu dilakukan untuk menguatkan KSPN Wakatobi dan 7 (tujuh) Wonders sebagai Hub dalam menjaring wisatawan domestik dan mancanegara.

Seminar yang diselenggarakan secara hybrid itu menampilkan Menteri Pariwasata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sebagai Keynote Speaker.

Sedangkan pembicara adalah Ketua Indonesia Tourism Forum (ITF) yang juga Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar, Anggota Komisi II DPR RI, Ir. Hugua, dan mantan Bupati Banyuwangi yang kini menjabay sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas.

Juga ada Sugeng Handoko penggerak Desa Wisata Nglanggeran, serta Dr. Wawan Gunawan Direktur Regional II Kemenparekraf.

Acara dipandu oleh Ketua Bidang Pariwisata PWI Pusat, Hilda Sabri Sulistyo yang juga pemimpin umum/ pemimpin redaksi portal berita bisniswisata.co.id di Hotel Claro, Kendari, Rabu (9/2/2022).

Dalam paparannya, Sapta Nirwandar membahas ekosistem pariwisata dan Outlook 2022 di samping menyinggung potensi Sultra sebagai tuan rumah HPN 2022 maupun sebagai Friendly Muslim Destination.

Di tempat yang sama, Ir. Hugua sebagai putra daerah bukan hanya mengingatkan status kewilayahan Wakatobi sebagai pusat karang dunia tapi juga membakar semangat para insan pers dan insan pariwisata Sultra untuk mewujudkan Beyond Wakatobi.

“Beyond Wakatobi bukan hanya memperpanjang lama tinggal wisatawan tetapi juga menggerakkan perekonomian daerah terutama di desa-desa wisata bahari di 7 wonders (7 Kabupaten & kota) di Sultra,” ungkap Hugua.

Sementara itu Abdullah Azwar Anas memberikan best praktice from Zero to Hero agar dalam pengelolaan desa wisata bahari keterlibatan masyarakat adalah yang utama.

“Masyarakat harus terlibat dan berperan aktif sehingga mendapatkan manfaat langsung dalam pengembangan pariwisatanya. Banyuwangi tahun ini memiliki 99 event. Oleh karena itu Sultra harus segera memiliki event dunia yang ditangani penyelenggaraan oleh masyarakatnya sendiri,” kata Azwar Anas.

Menurut Azwar Anas, memang tidak mudah menciptakan birokratpreneur di lingkungan pemerintah, namun ditunjang dengan adanya penerbangan langsung dan puluhan event maka afirmasi terwujud dan multiplier effect pariwisata untuk membangkitkan perekonomian daerah dirasakan langsung oleh masyarakatnya.

Sugeng Handoko, penggerak Desa Wisata Nglanggeran, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang pada 3 Desember 2021 ditetapkan oleh UNWTO sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia mengungkapkan bahwa pengelolaan desa berbasis masyakarat adalah keunggulannya.

“Community Base Tourism (CBT) yang menjadi kuncinya sehingga kami diakui secara internasional memberikan manfaat yang merata pada warga desa Nglanggeran di pelosok Gunungkidul, Yogyakarta menjadi pemenang dunia,” tuntasnya.

Dr Wawan Gunawan, disesi terakhir selain menanamkan nilai-nilai spiritual dan pelestarian budaya dari masyarakat untuk masyarakat, lewat Spirit Sapta Ajen hasilkan lima langkah utama kebangkitan.

Dia mengingatkan syarat bangkit adalah pembagian peran siapa melakukan apa  serta hilangkan ego sektoral guna wujudkan Geber atau gerakan bersama serta Gerakan Cepat (Gercep) dan Gaspol untuk garap semua potensi yang ada.

Adapun 9 point yang dihasilkan dalam Deklarasi Seminar Pariwisata Bangkit dari Kendari adalah:

  1. Mendorong terbentuknya ekosistem pariwisata berbasis bahari terutama Beyond Wakatobi yaitu Benteng Keraton Wolio, Rawa Aopa Watumohai, Pulau Padamarang, Matarombeo, Liang Kabori (Karts Lohia), Kepulauan Selat Tiworo dan Toronipa-Labengki;
  2. Menjadikan Presiden Jokowi sebagai agent perubahan dan penggerak pariwisata berkelanjutan dengan momentum Ketua G20 dan COP
  3. Mendorong penyelenggaraan event nasional dan internasional yang berkelanjutan dan konsisten didukung oleh digital marketing yang masif.
  4. Mendorong kolaborasi pentahelix untuk pembangunan kepariwisataan Sulawesi Tenggara
  5. Meningkatkan kapasitas SDM dengan pelatihan dan pendampingan secara konsisten
  6. Membangun 17 kabupaten/kota Kreatif Sulawesi Tenggara.
  7. Mendorong pembangunan Desa Wisata berkelanjutan.
  8. Memperkuat Perwilayahan Destinasi Pariwisata Nasional di Sulawesi Tenggara melalui dukungan regulasi Pemerintah.
  9. Memberikan kemudahan berinvestasi khususnya di sektor pariwisata.

Acara yang diawali FGD Pariwisata Bangkit di Jakarta pada 24 Januari lalu menyatukan komitmen PWI dan Pemprov Sultra agar setelah Raja Ampat dan Labuan Bajo, maka destinasi wisata paska HPN yaitu Beyond Wakatobi segera ditindak para stakesholders pariwisata.

Pentahelix yang hadir langsung sepakat agar pemerintah segera merealisasikan penerbangan langsung Bali-Wakatobi dan menghadirkan event -event internasional berkaitan bahari seperti halnya Motor GP Mandalika di Wakatobi sebagai hub 7 Wonders.

Wartawan: YUSRIF ARYANSYAH

Komentar