TEGAS.CO,. KOLAKA – Hadirnya pandemi telah menghambat aktivitas masyarakat termasuk kegiatan perekonomian, tak terkecuali usaha warung kopi (Warkop). Namun demikian, ada juga yang berani ambil risiko untuk memulai usaha baru yang dapat menghasilkan cuan.
Boa, salah satu warga Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) membuktikannya dengan menjadi Agen BRILink.
Keberhasilannya menjadi AgenBRILink bukan sekadar hisapan jempol. Bahkan dia rela meninggalkan pekerjaan terdahulunya untuk fokus menjadi jejaring Agen BRILink dari BRI.
Sebelum menjadi Agen BRILink, Boa sempat merintis warung kopi (warkop), namun karena pandemi covid-19, warkop miliknya mulai sepi lantaran warga dilarang untuk berkerumun guna memutus penyebaran virus corona.
Kegagalan itu bukan berarti harus terpuruk dan putus asa, bagi Boa justru harus mencari usaha lain yang dapat mendatangkan pundi – pundi meski tidak melanggar aturan protokol kesehatan. Melihat peluang ekonomi yang besar sebagai Agen BRILink, karena rumahnya tepat berada di samping kantor BRI Unit Pomalaa, Boa akhirnya tak gentar menanggalkan statusnya sebagai pemilik warkop pada tahun 2020 lalu.
Boa menuturkan, awalnya ada keraguan untuk menjadi Agen BRIlink tetapi setelah mengamati, justru banyak nasabah BRI yang malas mengantri dan membutuhkan pelayanan cepat, sehingga itu menjadi peluang bagi dirinya.
“Awalnya sempat tidak mau, tetapi karena berdekatan dengan kantor Unit BRI saya biasa mengamati banyak nasabah yang tidak mau mengantri dan membutuhkan pelayanan secepatnya,” kata Boa.
Tak hanya itu, bahkan ia sendiri kerap menggunakan jasa Agen BRIlink yang dekat dari rumahnya jika ingin melakukan transaksi, baik transfer maupun penarikan tunai.
“Sejak itu saya mempelajari bagaimana menjadi Agen BRILink karena saya sendiri terbiasa menggunakan jasa Agen BRIlink jika ingin bertransaksi. Akhirnya saya mendaftar dan diterima,” ucap Boa.
Pada 2020 Boa resmi menjadi Agen BRIlink dengan nama D’Tita. Lagi – lagi ia sempat khawatir jika pandemi juga berdampak terhadap usaha barunya namun tuhan berkata lain, tak hanya pedagang UMKM yang bertransaksi di tempatnya, tetapi juga nasabah – nasabah BRI Unit Pomalaa, yang tidak mau berkerumun di saat pandemi covid-19.
“Bukan hanya pedagang – pedagang dan penjual ikan yang datang disini, tetapi juga nasabah BRI Unit, karena mereka tidak mau berkerumun serta maunya pelayanan yang sepat,” tuturnya.
Berjalan lima bulan, Agen BRIlink mantan pemilik warkop ini terus mengalami peningkatan, bahkan saat ini mencapai 3000 transaksi dengan jumlah uang mencapai 7 milyar rupiah per bulan. Mulai dari penarikan, transfer, penyetoran tunai dan pembelian lainnya.
Boa menambahkan dengan menjadi Agen BRILink memberikan banyak keuntungan. Terlebih di masa pandemi permintaan akan transaksi keuangan tetap tinggi, sehingga ekonomi keluarganya tetap tertopang.
BRI meyakini kehadiran Agen BRILink membawa dampak ekonomi maupun sosial bagi masyarakat. BRI mencatat, pada bulan Oktober 2021 lalu jumlah Agen BRILink kini mencapai 480 ribu yang tersebar diseluruh pelosok tanah air.
Laporan: ASDAR LANTORO
Editor: YUSRIF
Komentar