TEGAS.CO., KENDARI – Selama ini pasien bedah saraf berobat selalu dirujuk ke rumah sakit luar Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas membuka pelayanan bedah syaraf untuk melayani pasien, baik yang ada di Sultra maupun sekitarnya.
Direktur RSUD Bahteramas, dr. H. Hasmudin mengatakan, daripada pasien bedah syaraf ini dirujuk ke Makassar atau pulau jawa, maka pihaknya sejak akhir tahun 2022 meningkatkan pelayanan di bedah syaraf di Sultra.
“Tentunya kami punya harapan dengan adanya ahli-ahli bedah ini, masyarakat bisa terbantu khususnya dengan Sulawesi Tenggara. Jadi tidak usah lagi dirujuk di Makassar atau di jawa,” ujar Hasmudin beberapa waktu lalu.
Hasmudin mengatakan, sejak ada spesialis bedah saraf di RSUD Bahteramas menangani pasien, hampir tidak ada lagi yang dirujuk ke Makassar maupun di jawa.
“Sekarang sudah ada bedah saraf yang bisa ditangani di sini, sehingga sekarang hampir tidak ada yang dirujuk,” kata Hasmudin.
Dia bilang bahwa Layanan bedah syaraf menjadi bukti jika ilmu pengetahuan dan teknologi RSUD Bahteramas makin bertambah. Karenanya, ia berharap, rumah sakit kebanggaan masyarakat Sultra ini bisa semakin berkembang dengan standar pelayanan lebih baik lagi.
Sementara itu dr spesial bedah saraf, dr. Akbar Wibriansyah, Sp.BS., FILS menjelaskan, bedah saraf terbagi dua yakni, pertama bedah otak, kedua bedah tulang belakang seperti saraf terjepit.
Mengutip Alodokter.com, Dokter bedah saraf adalah dokter spesialis yang memiliki keahlian dalam mendiagnosis dan melakukan tindakan pembedahan terhadap pasien dengan gangguan sistem saraf, baik pada saraf pusat maupun saraf tepi. Dokter bedah ini memiliki gelar Sp.BS.
Untuk menjadi dokter bedah saraf, seseorang perlu mendapat gelar dokter umum terlebih dahulu, kemudian menyelesaikan pendidikan spesialisasi di bidang ilmu bedah saraf selama minimal 5 tahun.
Bedah saraf merupakan cabang ilmu kedokteran yang cukup spesifik. Bahkan, jumlah dokter di Indonesia yang mendalami bidang ini pun masih sedikit.
Bidang Kerja Dokter Bedah Saraf
Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang membawa pesan dari otak dan saraf tulang belakang ke berbagai bagian tubuh dan sebaliknya. Sistem organ ini memungkinkan tubuh untuk bergerak, berpikir, berbicara, melihat, mendengar, serta merasakan rangsangan fisik, seperti sentuhan, suhu panas atau dingin, dan nyeri.
Dalam praktiknya, bedah saraf terbagi menjadi beberapa bidang subspesialisasi, yaitu:
- Bedah saraf pediatrik
Bidang ini menangani gangguan saraf pada anak-anak, termasuk kelainan bentuk kepala dan wajah, hidrosefalus, cacat tulang belakang, serta tumor otak atau tumor jaringan saraf.
- Bedah saraf onkologi
Subspesialis bedah saraf ini menangani kanker otak dan gangguan pada saraf tulang belakang. Umumnya, dokter dapat menyarankan penanganan dengan metode kemoterapi, terapi radiasi, atau operasi pengangkatan tumor.
- Bedah saraf fungsional
Bidang bedah saraf ini menangani sejumlah gangguan saraf yang mengatur gerakan atau motorik dan penerimaan rangsang atau sensorik, misalnya epilepsi, gangguan koordinasi tubuh, dan cerebral palsy atau lumpuh otak.
- Bedah saraf vaskular
Subspesialis bedah saraf ini mendiagnosis dan menangani masalah pada pembuluh darah di otak, seperti aneurisme otak, kelainan bentuk pembuluh darah di otak (malformasi arteri vena), fistula, dan stroke iskemik.
- Bedah saraf trauma
Suspesialis bedah saraf trauma secara khusus menangani kasus cedera kepala dan cedera otak.
- Bedah tengkorak
Bidang bedah saraf ini menangani gangguan pada tengkorak, seperti tumor, infeksi, herniasi otak, atau perdarahan di dasar tengkorak.
- Bedah tulang belakang
Subspesialis bedah tulang belakang menangani pembedahan pada saraf tulang belakang, seperti saraf terjepit (HNP) atau tumor yang menekan saraf tulang belakang.
Lingkup pekerjaan yang luas juga membuat dokter bedah saraf kerap bekerja sama dengan dokter spesialis lain, seperti dokter spesialis saraf dan dokter bedah ortopedi.
REDAKSI
Komentar