SLB Kusuma Bangsa Terapkan Sistem Pembelajaran Kewirausahaan

Berita Utama, Kendari1042 Dilihat
Green House sebagai media pembelajaran kewirausahaan di SLB Kusuma Bangsa

TEGAS.CO,. KENDARI – Sekolah Luar Biasa (SLB) Kusuma Bangsa yang berada di bawah naungan Yayasan Kusuma Bangsa pertama kali didirikan pada 2017 oleh Yafsin Yadi yang saat ini menjabat sebagai pembina pada yayasan tersebut.

Saat ditemui, Yafsin Yadi menjelaskan saat ini yayasan yang dipimpinnya itu telah memiliki sekitar 25 siswa yang berkebutuhan khusus yang terdiri dari SD, SMP, dan SMA serta ditambah dengan 7 tenaga pengajar.

Disampaikan oleh Yafsin Yadi, selama berjalanannya sekolah tersebut, banyak pihak yang telah berkontribusi di dalamnya, diantaranya, mantan Ketua KONI Sultra yang juga istri Gubernur Sultra Agista Ariani, Bank Sultra, serta masyarakat setempat.

Tidak hanya itu, SLB tersebut juga telah mendapat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah melalui Dinas Pendidikan.

Untuk pembangunan gedung, tutur Yafsin, pihaknya juga mendapatkan bantuan dari tim Jokowi Sultra pada 2019.

Rumah singgah SLB Kusuma Bangsa yang dimanfaatkan oleh para siswa berkebutuhan khusus untuk tinggal dan menginap

Tidak hanya pembelajaran formal, di SLB itu juga para murid diajar dan dibimbing tentang kewirausahaan, diantaranya menganyam, green house, apotek hidup, pengelolaan telur asin, serta pondok baca.

”Jadi disini kami juga melatih untuk kemandirian para siswa,” ujar Yafsin Yadi saat ditemui di SLB Kusama Bangsa. Sinin, (21/3/2022)

Sementara itu, Kepala SLB Kusuma Bangsa, Ninis mengatakan di sekolah tersebut terbagi menjadi beberapa tingkatan, diantaranya Kelas A untuk Tunanetra. Kelas tersebut diperuntukan bagi anak yang memiliki kekurangan dalam penglihatan.

“Ada Kelas B untuk Tunarungu, diperuntukan bagi anak anak yang memiliki kekurangan dalam pendengaran (tuli),” jelasnya.

Ruang guru SLB Kusuma Bangsa

Kemudian, lanjut Ninis, Kelas C Tunagrahita, bagi anak yang memiliki gangguan mental. Kemudian Kelas D Tunadaksa, bagi anak yang memiliki kelainan cacat.

“Terakhir Kelas E untuk anak dengan kebutuhan khsusus Autis. Ini untuk anak yang memiliki kelainan dalam komunikasi dan bersosialisasi,” ujarnya.

Komentar