TEGAS.CO., MUNA – Ada hal menarik dalam perhelatan Muna Timur Cup 2 (dua), piala yang nantinya diserah terimakan ke sang juara diperkirakan berbahan berusia 251-200 Juta Tahun yang lalu. Tentu saja dengan bahan yang berusia ratusan tahun itu menjadi sebuah rekor baru.
Ketua Panitia, Muhamad Andri Sumarwan menyebut perhelatan pertandingan sepakbola kali ini menyandingkan antara olahraga dan potensi lokal. Pada dasar dan pucuk piala terbuat dari bahan jasper maligano berdasarkan rekomendasi dosen Geologi Universitas Haluoleo, Suryawan Asfar dan dikerjakan oleh pengrajin lokal, Eko Bahjar asal desa Raimuna Kecamatan Maligano Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
“Kita coba munculkan hal berbeda, selain olahraga kita promosikan sumber daya kedaerahan juga. Banyak hal yang banyak orang belum tahu tapi kita kenalkan wilayah Muna Timur dengan menampilkan piala dengan material berusia ratusan tahun lalu,” sebutnya, Rabu (30/3/22).
Sementara itu, Pemerhati Lingkungan Muna Timur, Laode Abdul Anas mengapresiasi dan mendukung ide kegiatan olahraga terbalut promosi daerah. Muna timur dengan banyak potensi yang belum banyak diketahui musti diperkenalkan dan dimunculkan.
Selain jasper maligano, wilayah tersebut juga diperkirakan memiliki kandungan seperti emas, minyak bumi dan aspal. Tentu saja dengan potensi itu akan mengimbangi potensi wilayah yang terkenal subur akan lahan pertanian dan perikanan.
“Kita berharap kedepan dengan sejumlah potensi ini, Pemerintahan Daerah akan terus memberikan perhatian dan dukungan. Disini juga kedepan dapat didorong sebagai study lapang untuk melakukan sejumlah penelitian atau kampus lapangan dari universitas yang memiliki jurusan geologi atau pertambangan,” urainya melalui pesan WhatsApp.
Menurut pandangan Geologist, La Sabihis Pemuda ST menerangkan, Maligano Jasper adalah nama yang diberikan untuk varietas Jasper breksi yang baru ditemukan di Indonesia sekitar tahun 2011-2012. Nama itu berasal dari desa kecil yang ditemukan di Pulau Sulawesi daerah Maligano, Kabupaten Muna.
“Warna dari Jasper daerah maligano terdiri dari beranekaragam warna mulai dari biru, merah, oranye, kuning, abu-abu dan krem dengan urat dari keabu-abuan-perak yang telah mengisi rongga vein batuan,” ucapnya melalui pesan WhatsApp.
“Secara fisik dan komposisi material itu ada pada bahan dasar dan pucuk pada piala Muna Cup 2 (dua),” jelasnya.
Direktur Utama CV Surya Perdana Mandiri itu menambahkan, Batuan itu merupakan bagian dari formasi mukito yang tersusun oleh sekis plagioclas – hornblende, sekis klorit-epidot, filit tersekiskan dan sekis silicat-gamping yang berumur Trias yaitu sekitar 251-200 juta tahun lalu (smith 1985).
Karena hubungan antara formasi pada daerah ini adalah kontak sesar antara Formasi Mokito dan Formasi Winto sehingga menimbulkan breksi sesar yang menyebabkan terjadinya Maligano Jasper.
Lanjut Bihis, Batu jasper merupakan jenis batuan mineral silcat yang terbentuk secara kimiawi. Jasper mengalami pemanasan yang berasal dari proses magmatik. Sifat kimiawi jasper dapat di pengaruhi oleh komposisi kimia batuan sebelumnya yang saling mengikat.
Batuan ini termaksud jenis kalsedon yang tergolong dalam siliceous sedimentary stone yang di mana komposisi utamanya adalah SiO2 dengan kekerasan berkisar 6,5-7 pada skala mohs dengan berat jenis 2.88-2.89.
Adapun sistem kristal yang terkandung dalam batuan ini adalah trigonal. Karena sifatnya yang opak maka batuan ini tidak tembus cahaya namun memiliki ciri fisik beraneka macam corak warna.
“Ini rekor baru, bukan saja tentang olahraga tapi bahan piala menjadi hal yang begitu menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut,” tutup Alumni Geologi Universitas Hasanuddin 2003 itu.
Kejuaraan Muna Timur Cup 2 (dua) itu saat ini telah memasuki partai final mempertemukan UHO MZF FC VS Persibake FC yang akan digelar di Lapangan Nusantara Maligano, Kamis (31/3/22).
Faisal
Komentar