Mesum Pelajar di Bulan Ramadhan, Bukti Kapitalisme Gagal Menjaga Generasi

Mesum Pelajar di Bulan Ramadhan, Bukti Kapitalisme Gagal Menjaga Generasi
SITTI HABI

Bulan ramadhan yang seharusnya diisi dengan aktiftas – aktifitas kebaikan yang akan mendatangkan pahala, namun tidak bagi 3 pelajar SMA di Konawe.

Dimana Kepolisian Resort (Polres) Konawe menemukan dua siswi SMA dan seorang pemuda di salah satu penginapan di wilayah itu.

Iklan Pemkot Baubau

Ke tiga remaja lawan jenis itu terjaring dalam operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) 2022 yang digelar selama 15 hari di bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah.

Kapolres Konawe AKBP Wasis Santoso SIk melalui Kepala bagian operasi (Kabag Ops) Polres Konawe, Kompol Jamaluddin Saho SH dalam keterangan tertulisnya menyebutkan ke 3 remaja tersebut ditemukan di sebuah kamar penginapan.

” Kita menemukan muda mudi yang bukan pasangan suami istri ini di salah satu penginapan,” tulisnya, Senin (4/4/22).

Setelah diperiksa ke tiga remaja yang terdiri dari remaja pria inisial AF, dan 2 remaja perempuan berinisial P dan A, tersebut bukanlah pasangan suami istri yang sah ataupun keluarga. (indosultra.com,5/4/2022).

Perbuatan para pelajar ini, bukanlah hal baru yang terjadi, dengan kondisi sistem pendidikan kita yang dibalut dengan sistem kapitalis sekuler dimana hanya memiliki orientasi mencetak individu – individu yang hanya sekedar belajar tanpa ada pengaplikasian dalam kehidupan yang akan memberikan kontribusi dalam memberikan kemaslahatan bagi ummat.

Kondisi hari ini pelajar ataupun mahasiswa serta para tenaga pengajar, tidak saling bersinergi dalam memberikan kontribusi bagi kemajuan peradaban, sehingga konsep pemisahan agama dari kehidupan khususnya dalam sistem pendidikan mengakibatkan para generasi bebas melakukan hal – hal yang tidak senonoh meskipun di bulan ramadhan yang mulia.

Berbeda dengan islam dimana, sistem pendidikan islam yang diterapkan dilandasi dengan asas islam sehingga menghasilkan  generasi – generasi yang memiliki kepribadian Islam, yaitu pola pikir dan pola sikap islami,  dan bukan hanya itu tapi juga menghasilkan lulusan yang cerdas dalam hal ilmu pengetahuan.

Dalam islam juga universitas atau perguruan tinggi, mendidik generasi – generasi untuk menjadi calon pemimpin peradaban yang fasih dalam agama dan cerdas dalam ilmu pengetahuan.

Negara juga akan mengelola sedemikian rupa universitas-universitas yang ada dengan pengelolaan yang sesuai aturan islam tanpa menjadikan materi sebagai  tujuan utama.

Alhasil, kondisi generasi – generasi kita  saat ini yang semakin terjerumus,  hanya bisa diselesaikan dengan penerapan islam secara kaffah.bukan hanya dalam sistem pendidikan tapi dalam seluruh aspek kehidupan, sehingga tercipta kesejahteraan dan perlindungan baik bagi para remaja maupun bagi seluruh umat manusia.
Wallahu A’lam.

OLEH : SITTI HABI
(PENDIDIK)

Komentar