Konsumsi Melandai, Bulog Raha Pastikan Kebutuhan Beras di Muna Terkendali

Kepala Kacab Raha Perum Bulog, Ritno

TEGAS.CO,. MUNA – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Cabang Pembantu (Kacab) Raha, Muna, Sulawesi Tenggara, memastikan terkendali dan tak ada kepanikan pangan khususnya kebutuhan beras di 2022 ini.

“Tahun ini dinamikanya agak sedikit melandai, tak ada hal-hal yang menyangkut pangan yang bisa membuat masyarakat itu menjadi panik,” ujar Kepala Kacab Raha Perum Bulog, Ritno saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/4/22).

Iklan ARS

Ritno menyebut, di 2020 dan 2021 kebutuhan akan konsumsi komoditi beras terjadi kenaikan dan menimbulkan kepanikan. Untuk satu bulan saja pihak Bulog menyalurkan beras sampai dengan 500-700 ton. Lain halnya di 2022 ini, melihat tingkat konsumsi masyarakat mulai bulan Januari hingga saat ini cuma 150-200 ton/bulan menandakan tak ada kepanikan yang signifikan untuk pembelian komoditi beras.

“Kita dihantam dengan pandemi Covid-19 pada 2 (dua) tahun terakhir, situasinya agak sedikit luar biasa untuk kebutuhan beras dan tingkat konsumsi hingga menimbulkan panic buying. Kami akui saat itu angka konsumsi naik bisa jadi 2 sampai 3 kali lipat. Tapi untuk tahun 2022 ini angka konsumsi cenderung melandai. Jadi ada ketenangan khususnya untuk kebutuhan beras,” ucapnya.

Lanjut Ritno, status perum Bulog hingga saat ini hanya melaksanakan penugasan bukan membuat regulasi-regulasi terkait kebijakan pangan menjadikan pihaknya lebih fokus melaksanakan fungsi distribusi komoditi beras saja.

“Dengan angka konsumsi yang mulai melandai jadi tak ada kepanikan yang signifikan untuk pembelian komoditi beras. Kebetulan kami di Bulog itu harga cukup flet sepanjang tahun. Karena kami sampai dengan hari ini masih melaksanakan penugasan terkait dengan stabilisasi harga beras medium menggunakan cadangan beras pemerintah,” ungkapnya.

“Kami juga mempersilahkan masyarakat untuk melakukan pembelian komoditi yang tersedia di outlet Bulog,” tutup pria yang pernah menjabat Asisten Manager Bulog Provinsi Sultra itu.

Laporan: FAISAL

Editor: YUSRIF

Komentar