TEGAS.CO,. KONAWE KEPULAUAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe Kepulauan (Konkep) menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)ke 114 yang jatuh pada 2 Mei 2022. Jumat (13/5/2022).
Upacara Hardiknas yang di pusatkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Wawonii Barat itu dipimpin langsung oleh Kepala Dinas (Kadis) Dikbud Konkep, Armin, S.Pd,. M.Pd dan diikuti oleh seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Dikbud, guru serta siswa-siswi se Kecamatan Wawonii Barat.
Dalam sambutannya Kadis Dikbud Konkep menyampaikan bahwa selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya.
“Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan,” kata Armin membacakan naskah pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi, Nadiem Anwar Makarim
“Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia,” lanjut Armin
Kurikulum Merdeka, sambung Armin, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.
“Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk menghukum guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan,” ujarnya
Lebih jauh disampaikan, semangat yang sama juga sudah didengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.
“Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia,” paparnya.
Langkah hari ini, kata Armin lagi, sudah semakin serentak, laju sudah semakin cepat. Namun, belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi.
“Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar,” tuturnya.
Kadis Dikbud Konkep juga berharap melalui momen Hardiknas ini semua dapat berkomitmen untuk meningkatkan pengabdian dalam mewujudkan merdeka belajar, bergerak bersama, mempersiapkan generasi bangsa bagi peradaban dan daya saing, menuju wawonii bangkit masyarakat Sejehtera, dalam bingkai lingkaran hati emas.
“Dan saya juga berharap kepada anak-anak siswa-siswi saya baik tingkat menengah dasar,menegah Pertama, hingga seterusnya agar lebih membanggakan dalam prestasi-prestasi yang membanggakan daerah serta diri sendiri,” jelasnya.
Laporan: Arkam Asrulgazali
Editor/Publisher: Yusrif Aryansyah
Komentar