Penanganan DAS Wanggu, Bappeda Sultra Berkoordinasi Pemkot Kendari dan Pemkab Konsel

Penanganan DAS Wanggu, Bappeda Sultra bakal Libatkan Pemkot Kendari dan Pemkab Konsel
Kepala Bappeda Sultra J. Robert Maturbongs bersama pelaku UMKM perwakilan luar negeri FOTO: TEGAS.CO

TEGAS.CO., KENDARI – Daerah Aliran Sungai (DAS) Wanggu yang membelah wilayah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Kota Kendari menjadi atensi Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Bappeda Sultra J. Robert Maturbongs mengatakan, DAS Wanggu sebenarnya ranahnya beberapa dinas terkait diantaranya PUPR, lingkungan hidup, Kehutanan, dan BKSDA.

Iklan KPU Sultra

“Jadi tugas Bappeda dalam menjalankan tugas adalah sebagai unsur penunjang pemerintahan, dalam hal ini terkait dengan perencanaan. Jadi posisi Bappeda itu sebenarnya mengkoordinasikan,” kata Robert, Rabu 22 Juni 2022 di Kendari

Sedangkan posisi Balai Wilayah Sungai ( BWS) itu sendiri tidak masuk, karena Sungai Wanggu DAS-nya antar kabupaten yaitu Konsel dan kota Kendari.

Penanganan DAS Wanggu, Bappeda Sultra Berkoordinasi Pemkot Kendari dan Pemkab Konsel
Kolam retwnsi yang terletak di pinggiran DAS WANGGU Kendari FOTO: SC

“Sehingga kalau BWS itu wilayah kerjanya itu berada di Lasusua dengan Konaweha karena memang ada hubungan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Namun dalam pelaksanaannya ada hal-hal terkait dengan penanganan banjir dan seterusnya itu juga ditangani oleh BWS salah satunya kolam retensi, normalisasi sungai, dan pengamanan sungai,” ucap Robert.

Dikatakannya, untuk meminimalisir dampak daripada banjir, Robert bilang provinsi juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan.

Penanganan DAS Wanggu, Bappeda Sultra Berkoordinasi Pemkot Kendari dan Pemkab Konsel
Kepala Bappeda Sultra J. Robert Maturbongs

Oleh karena itu pihaknya tahun lalu mencoba membuat kerja sama antar daerah Konsel maupun Kota Kendari terkait bagaimana keterlibatan masyarakat agar bijak dalam memanfaatkan Sungai Wanggu.

“Karena persoalan masalah sampah, penebangan, itu kan ulah manusia. Kita berupaya untuk bekerja sama dengan kedua daerah ini sehingga nanti secara administratif masing-masing daerah bisa diintervensi oleh masing-masing oleh Pemdanya untuk semacam memberikan pendampingan, pemahaman sekaligus upaya untuk menghindari banjir yang lebih besar,” tandasnya.

REDAKSI

Komentar