Pencegahan dan penanggulangan Stunting tidak hanya dibebankan kepada pemerintah katanya, tetapi stakeholder terkait dan masyarakat harus ikut terlibat.
Karena itu, ujar wali kota, penanganan stunting merupakan kepentingan bersama, karena baik dan buruknya kita yang akan merasakan.
“Penting ini kita putus rantai kesulitan, jangan lagi kita wariskan pada anak-anak, caranya pastikan mereka makan makanan sehat pastikan mereka lebih baik dari kita,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kendari Jahudin menuturkan, Kelurahan Anggilowu merupakan kecamatan kelima yang meluncurkan program Dahsat di Kota Kendari.
“Dahsyat dibuat untuk memberdayakan masyarakat dalam menciptakan makanan padat gizi bersumber dari makanan lokal. Makanan ini akan diberikan pada ibu hamil, ibu yang sedang menyusui dan bayi berusia 0-59 bulan,” tuturnya.
Pemkot Kendari tahun ini mencatat sebanyak 15 kelurahan lokus stunting
dan tahun 2023 diharapkan tersisa 10 kelurahan.
REDAKSI
Komentar