Seperti yang diketahui, tahapan pemilihan kepala desa di Kabupaten Muna akan segera dimulai. Antusias masyarakat menuggu pesta demokrasi ini sudah cukup lama. Pasalnya, kepemimpinan desa saat ini di kabupaten muna dipimpin oleh Pejabat Pelaksana, yang dimana kewenangannya sangatlah terbatas.
Saat ini, hampir diseluruh pelosok negeri, pilkades menjadi ajang kontestasi yang sangat bergensi. Bagaimana tidak, dalam setiap desa, negara telah menyiapkan anggaran untuk kepala desa dan diberi kesempatan membangun desa agar menjadi lebih baik.
Salah satu calon Kepala Desa Lakologou, Kecamatan Tongkuno, Hajarul Aswat yang Kesehariannya sibuk dengan dunia Jurnalistik, merasa terpanggil untuk kembali mengabdi kepada tanah kelahirannya itu.
TEGAS.CO,. SULAWESI TRNGGARA – Dengan Kesederhanaan dan apa adanya, sosok Hajarul Aswat siap mencalonkan diri menjadi Kepala Desa Lakologou Kecamatan Tongkuno Kab.Muna pada Pilkades serentak yang akan digelar Oktober mendatang.
Berbekal kepercayaan masyarakat dan pengalaman yang telah ia peroleh selama ini, ia memantapkan diri untuk ikut dalam pesta demokrasi yang dihelat 6 tahun sekali itu.
“Saya ikut serta dalam pencalonan Pilkades, bukan karena saya merasa hebat. Tetapi saya merasa terpanggil, melihat kondisi tanah kelahiran saya yang sudah berpuluh-puluh tahun tidak ada perubahan,” ujarnya saat ditemui di Kendari, Jumat (5/8/2022)
Kata dia, Pemerintah Pusat sudah mengalokasikan Dana Desa miliaran rupiah untuk Desa Lakologou, namun kenyataannya sampai detik ini kampung belum ada perubahan.
“Pemimpin yang berkuasa saat ini, tidak memberikan harapan nyata untuk masyarakat dan Desa Lakologou,” tutur alumni Magister Hukum UMI ini.
Lebih lanjut, Hajarul Aswat menegaskan bahwa siapapun yang mencalonkan diri nanti pada pilkades Lakologou setidaknya bisa memiliki program untuk membangun desa.
“Ini bukan hanya persoalan mengejar jabatan kepala desa dan menjadi nomor satu di desa, tetapi bagaimana desa lakologou bisa maju ditangan pemimpin yang kreatif dan visioner. Untuk menjadi pemimpin bukan hanya mengejar keuntungan, melainkan bagaimana desa tersebut bisa maju ditangan kita sebagai pemimpin selama 6 tahun,” ungkapnya
Menurut bung hajar, sapaan akrabnya yang sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Daerah Generasi Anti Narkotika Nasional Sultra ini bahwa ikut dalam pertarungan pilkades sangatlah tidak mudah. Banyak hal yang harus disiapkan, baik itu syarat-syarat administrasi maupun kesiapan mental dan visi misi untuk menjalankan roda pemerintahan desa selama enam tahun mendatang.
Bung Hajar membeberkan, tekad untuk ikut dalam pilkades sudah tidak bisa ditawar lagi. Apapun yang terjadi, akan dia hadapi. Karena baginya, ikut kompetisi seperti itu adalah sebuah tantangan.
Menurutnya, Desa lakologou sudah saatnya dimpimpin oleh generasi muda yang inovatif dan kreatif. Desa lakologou yang selama ini tertinggal, sudah saatnya dimajukan agar bisa menjadi desa percontohan dari desa lain.
“Apabila diberi mandat oleh masyarakat Lakologou, maka saya akan membuat program dua unsur kepemimpinan. Pertama kalangan orang tua yang akan dipimpin oleh tokoh tua yang sangat dihormati. Kedua Kalangan Pemuda akan dipimpin oleh tokoh pemuda yang mampu mengakomodir kepentingan pemuda,” kata dia lagi.
Dengan itu, kepala desa bisa fokus pada tugas-tugasnya yang lain. Selanjutnya, jika Allah mentakdirkan menjadi Kepala Desa, dirinya akan berkomitmen untuk mensejahterakan masyarakat, menciptkan keterbukaan informasi, dan mewujudkan harapan masyarakat yang selama ini belum diwujudkan oleh pemerintah desa. Ujar Mantan Sejkend LMND Kendari ini.
Mantan Kader HMI ini menambahkan, jika suatu saat nanti ia kelak didaulat sebagai pemenang, maka dia konstisten akan merombak sistem pemerintahan desa yang selama ini dia nilai tidak dijalankan sebagaimana tupoksinya.
“Perangkat desa yang tidak bisa bekerja sesuai jabatannya, akan saya berhentikan. Apapun caranya, saya akan berjuang untuk memberhentikan perangkat desa yang hanya jadi beban dalam pemerintahan. Karena baik buruknya sebuah pemerintahan tergantung pemimpinnya dan jajaran,” jelasnya
Dalam harapannya, Bung hajar menjelaskan bahwa agar setiap calon kades lakologou bisa membangun desa agar menjadi lebih baik dan Mampu mewujudkan harapan masyarakat. Para calon di harapkan mampu menciptkan solusi atas kondisi kampung halaman yang tidak ada perubahan. Bagi bung hajar, dia siap bertarung sepenuhnya. Seperti kata pepatah.
”Tak masalah mau kucing kuning atau hitam, yang penting bisa menangkap tikus,” beber pemuda yang bergelar Magister Hukum itu.
Laporan: Arkam Asrulgazali
Editor/ Publisher: Yusrif Aryansyah
Komentar