ANTAM Gagas Program Berdaya Bersama Menjaga Pesisir Pomalaa

ANTAM Gagas Program Berdaya Bersama Menjaga Pesisir Pomalaa

Hasil pemetaan sosial (social mapping) yang dilakukan oleh Pemerhati Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) kecamatan Pomalaa di daerah itu juga menemukan persoalan yang hampir sama dengan kondisi masyarakat nelayan daerah lainnya. Di sektor ekonomi misalnya, kurangnya penghasilan nelayan tangkap, penganguran dan tidak punya modal usaha.

Menurutnya, semua permasalahan tersebut pada prinsipnya bermula dari rendahnya tingkat pendapatan masyarakat. Dia menilai, salah satu solusi untuk mengurai masalah itu dengan cara mengembangkan program peningkatan kapasitas masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat pesisir.

Iklan ARS

Intervensi program tahap awal yang dilakukan pada tahun 2017 hingga 2020, ANTAM dan YARI telah melakukan sejumlah kegiatan peningkatan kapasitas nelayan di desa Tambea, Hakatutobu, Desa Sopura dan Kelurahan Dawi-dawi, melalui pelatihan dan studi banding tentang praktik cerdas pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Selain itu, telah dilakukan juga kegiatan pemberdayaan masyarakat secara partisipatif melalui pembentukan kelompok atau kelembagaan dan penguatan kelompok nelayan. “Total anggota kelompok 640 orang yang mengikuti program ini, Desa Tambea 122 orang, Desa Hakatutobu 114 orang, Desa Sopura 202 Orang dan Kelurahan Dawi-dawi 202 orang” jelas Abed

Abed menjelaskan, kegiatan pemberdayaan ekonomi nelayan tak bisa dipisahkan dari upaya perbaikan ekologi sumber daya pesisir, utamanya hutan mangorove, padang lamun dan terumbu karang.

Sehingga, ANTAM memberikan porsi yang lebih besar terhadap upaya perbaikan (konservasi) ekosistem pesisir dan laut dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi ekologi di pesisir Pomalaa agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Komentar