Keterlambatan Optimalisasi Jaringan Air Bersih di Muna, Ini Kendalanya

Kepala Bidang Cipta Karya PUPR Muna, Mustajab

TEGAS.CO,. MUNA – Upaya pemerintah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, permudah distribusi air bersih masih mengalami keterlambatan.

Melalui pekerjaan jaringan perpipaan air bersih tersebut dengan menggunakan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp. 7.039.840.000 (tujuh miliar delapan ratus empat puluh ribu rupiah).

Iklan Pemkot Baubau

Pekerjaan perpipaan tersebut terdiri dari optimalisasi SPAM IKK Pentiro dengan Pagu anggaran Rp 1.000.000.000, SPAM Lohia Rp 2.039.840.000, SPAM IKK Kontunaga Rp 1.500.000.000, jaringan pipa dalam dan luar kota Rp 1.000.000.000 dan rehabilitasi jaringan air bersih Laiworu Rp. 1.500.000.000.

Ketua Komisi III, Awal Jaya Bolombo menyampaikan bahwa pengerjaan jaringan perpipaan harus menjadi perhatian, mengingat air bersih merupakan kebutuhan primer masyarakat.

Keluhaan masyarakat akan tuntutan distribusi air bersih, lanjut dia, harus secepat mungkin terealisasikan.

Awal mengingatkan para kontraktor dan Dinas PUPR Muna agar segera mungkin mempercepat penyelesaian pekerjaan sesuai dengan deadline kontrak.

“Kami minta progresnya agar sesuai jadwal dalam kontrak agar cepat termanfaatkan. Komisi III akhir bulan ini akan tinjau lokasi pekerjaan dan memastikan sejauh mana kemajuan dan hambatan yang dihadapi,” ujarnya saat RDP di Aula Rapat Gabungan Kantor DPRD Muna, Kamis (25/8/2022).

Sementara itu, Kabid Cipta Karya PUPR Muna, Mustajab menyebut rekapitulasi laporan kemajuan pekerjaan periode Minggu ke VIII (19 Agustus s/d 25 Agustus 2022) yakni pekerjaan optimalisasi SPAM Lohia bobot rencana kumulatif 30,33%, bobot realisasi kumulatif 21,03%, deviasi -9,31%.

Progres SPAM IKK Kontunaga bobot rencana kumulatif 54,21%, bobot realisasi kumulatif 1,01%, deviasi 53,20%. SPAM IKK Pentiro bobot rencana kumulatif 61,01%, bobot realisasi kumulatif 4,21%, deviasi 56,80%.

Jaringan pipa dalam dan luar kota bobot rencana kumulatif 47,24%, bobot realisasi kumulatif 3,07%, deviasi 44,17%. Rehabilitasi jaringan air bersih laiworu bobot rencana kumulatif 48,27%, bobot realisasi kumulatif 2,06%, deviasi 46,21%.

“Progres pekerjaan lambat disebabkan pengadaan pipa belum sampai dilokasi pengerjaan. Progres ini bisa cepat jika pipa sudah dilokasi, kita akan pastikan agar segera naik progresnya,” ucapnya saat ditemui usai RDP dengan Komisi III DPRD Muna di aula Rapat Gabungan Kantor DPRD Muna.

Lanjutnya, pekerjaan 2021 yang mulai dikerja di 2022 tersebut selain terkendala keterlambatan pipa menghabiskan waktu tiga minggu s/d satu bulan juga karena curah hujan yang tinggi dan terjadinya kenaikan jumlah pajak dari 10% menjadi 11% mengakibatkan penyesuaian volume pekerjaan.

Nantinya, kata Mustajab, jaringan pipa tersebut akan menyalurkan air bersih dari pipa induk PDAM ke rumah-rumah warga. Meski begitu ternyata pipa ini belum bisa langsung dapat terakses karena masyarakat harus mendaftarkan diri ke PDAM guna dibuatkan penyambungan pipa kecil kerumah-rumah warga.

“Item pekerjaan yang banyak menguras waktu pengadaan pipa dan penanaman. Pipa terlambat karena tidak ada di kota Raha jadi harus pesan langsung ke Surabaya. Ini yang menjadi kendala utama. Jika semua lengkap saya yakin progresnya akan naik dratis,” ungkapnya.

Laporan: FAISAL

Editor/ Publisher: YUSRIF

Komentar