Imbas Naiknya BBM, Warga di Mubar Keluhkan Harga Solar Hingga 16 Ribu per Liter

Imbas Naiknya BBM, Warga di Mubar Keluhkan Harga Solar Hingga 16 Ribu per Liter. gambar ilustrasi

TEGAS.CO,. MUNA BARAT – Usai pemerintah melakukan pemangkasan subsidi terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) hampir seluruh daerah di nusantara mendapatkan imbasnya kenaikan harga.

Sebagai contoh, di Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra), meski pemerintah telah menetapkan harga BBM, sejumlah warga mengeluh kesulitan mendapatkan, bahkan ironinya harga yang diperjual belikan lebih tinggi dari harga yang ditetapkan.

Padahal, berdasarkan data Pertamina.Id untuk wilayah Sultra, harga berlaku mulai September 2022 yakni Pertamax Turbo Rp 16.250, Pertamax Rp 14.850, Pertalite Rp 10.000, Pertamina Dex Rp 17.750, Dexlite Rp 17.450 dan Pertamina Biosolar Rp 6.800.

Salah satu warga di Mubar bahkan mengeluh lewat akun media sosialnya (Facebook) dengan akun @Raja Setia Menanti melalui cuitannya di Group Muna Barat Watch yakni “Kemana sekarang tempat kami mengadu, kami tidak mungkin melawan dari segala kebijakan pemerintah, tapi kami jgn dilarang utk membeli bahan bakar di SPBU. Akibat pelarangan dan pembatasan akhirnya kami dipaksa utk membeli di kios2 yg kami tidak bisa bayangkan harga per 20 liter 320 ribu (bahan bakar solar). Dan itu terjadi di sekitaran SPBU Kambara. Oknum2 yang punya mobil antri berulang-ulang justru dijadikan lahan bisnis. Tolong para Anggota DPR jika punya hati nurani turun melihat kami dibawah”. Berarti jika 320 ribu per 20 liter berarti sekitar 16 Ribu perliter harga eceran solar.

Cuitan itu mendapatkan sejumlah tanggapan, diataranya melalui akun @Laode Muhamad Tahir “Di tunggu blusukan DePR untuk memantau keluhan masyarakat sprti ini, jgn smpe masyrkat befikir”antara sibuk terkena dampak”.

Kemudian, @Diktator Sultra Diktator, “SPBU Mubar daerah kambara ini masih belum lama diresmikan. Kalau kita liat sisi posifnya mesti kita bersyukur sebab keberadaannya dapat mendistribusikan BBM baik bensin maupun solar dimasyarakat sekitar. Tapi kalau ternyata POMPA SPBU kambara juga barusan dibuka pelihara mafia, berarti memang harus diingatkan agar pengelolaannya tidak hanya menguntungkan kelompok tertentu. Harapan masyarakat adalah semua merata tanpa membedakan bedakan dalam memeri pelayanan”.

Selain itu, @Alista Ariyani “Luar biasa skrang harga BBM solar bgitu melonjak naik, sedangkn hasil laut seperti kepiting hanya 17 ribu per kilo. TDK sbnding bahan bakar sama hasil yg d dpt kn”.

Merespon fenomena itu, Wakil Ketua DPRD Mubar, Uking Djassa menyampaikan segera menindaklanjuti dan dalam waktu dekat akan berkomunikasi dengan anggota DPRD lainnya guna memastikan langkah yang akan diambil.

“Intinya kita mau bicarakan dulu di kantor hari Senin, kesimpulannya seperti apa, nanti Senin kita putuskan turun lapangan atau panggil direkturnya,” ujar Politisi Golkar Mubar itu (10/9/2022).

Laporan: FAISAL

Editor/ Publisher: YUSRIF

Komentar