TEGAS.CO,. MUNA – Kepala Puskesmas (Kapus) Tampo, Kecamatan Napabalano, Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) membantah tudingan pungutan liar (Pungli) yang ditujukan pada dirinya terkait pendataan tenaga non Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kapus Tampo, Rosdiana mengaku tak tahu-menahu perihal adanya pungutan sebesar Rp50 ribu yang dibebankan pada setiap tenaga kesehatan (Nakes) non ASN untuk memuluskan proses pendataan. Katanya, tuduhan itu tidaklah benar.
“Tidak betul itu ada pungutan biaya. Saya tidak pernah memerintahkan dan tidak pernah ambil uang sama anak-anak (Nakes, red),” tuturnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (20/9/2022).
Rosdiana membenarkan jika para honorer itu memang mengumpulkan uang 50 ribu, namun hal itu dilakukan atas inisiatif para nakesnya, dan bukan atas perintahnya.
“Mereka sudah menyatakan kalau mereka tidak mendapat perintah dari saya untuk mengumpulkan dana, dan itu ada surat pernyataannya,” kata Rosdiana sambil menunjukkan surat pernyataan yang telah ditandatangani oleh nakesnya.
Di tempat yang sama, salah satu nakes non ASN, Radiwati menyampaikan bahwa dia dan rekan-rekannya sengaja mengumpulkan dana untuk diberikan pada operator penginputan data sebagai tanda terimakasih.
“Itu inisiatif kita sendiri, bukan instruksi dari pimpinan,” kata Radiwati
Ditambahkannya, uang yang telah terkumpul atas inisiatif 41 nakes di Puskesmas Tampo tersebut saat ini masih berada di salah satu rekannya yang bernama Nirna.
“Tidak ada paksaan untuk kumpulkan uang itu, hanya yang mau saja,” ujar Radiwati
Sementara itu, di lain tempat, seorang nakes yang tidak ingin disebutkan namanya menampik semua pernyataan Rosdiana dan Radiwati.
Dia berani memastikan bahwa pungli di Puskesmas Tampo itu benar. Bahkan dia berani bersaksi kalau dirinya telah dimintai uang oleh utusan yang mengatasnamakan Kapus.
Dia juga menyampaikan, setelah ramai pemberitaan terkait dugaan pungli itu, uang yang telah diberikannya saat dimintai, akan dikembalikan. Namun tak ditanggapinya.
“Kenapa nanti sudah diberitakan baru seakan-akan gelisah. Kalau memang tidak benar, mati kita buktikan,” ujar nakes tersebut.
REDAKSI
Komentar