Berani Sumpah Pada Kitab Suci Al-Qur’an, Kapus Tampo Disebut Beri Arahan Kumpul Uang

Berani Sumpah Pada Kitab Suci Al-Qur’an, Kapus Tampo Disebut Beri Arahan Kumpul Uang

TEGAS.CO,. MUNA – Polemik dugaan pungutan liar (Pungli) yang menyeret nama Kepala Pusekesmas (Kampus) Tampo, Kecamatan Napabhalano, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Rosdiana terus menguak.

Terbaru, seorang tenaga kesehatan (Nakes) berinisial N yang disebut-sebut sebagai pengumpul dana tenaga Non ASN di Puskesmas Tampo menyebutkan dirinya lupa pernah meminta uang kepada nakes lainnya atas arahan Kapus.

“Saya tidak ingat mi. Tapi saya tidak bilang begitu,” kata N saat dihubungi via seluler, Sabtu, (24/9/2022).

Lanjut N, pungutan yang dibebankan kepada rekan-rekan honorer dilakukan atas inisiatif mereka secara sukarela. Nantinya, uang tersebut digunakan sebagai pembantu ongkos pengurusan dokumen selama pemberkasan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Muna.

Sementara lainnya, diberikan pada operator penginput data, namun tak sempat dikarenakan dirinya ada kepentingan lain di luar kota (Kalimantan).

“Uang pengumpulan itu dipakai untuk urusan di Dinas, kiri-kanan, uang itu yang dipakai. Tapi itu atas inisiatif kita tenaga honorer,” terangnya.

Menurutnya, uang hasil pengumpulan dari 41 nakes sudah tak lagi dipegangnya. Uang tersebut telah dikembalikan ke masing-masing nakes usai mencuatnya dugaan pungli dipembaritaan.

“Uang itu sudah tidak ada sama saya. Karena sudah ada masalah begini, jadi langsung saya kembalikan. Jangan sampai dikira saya yang pakai itu uang,” ucapnya.

Sementara itu, nakes yang disembunyikan identitasnya menilai pernyataan N merupakan kebohongan yang disengaja untuk menutupi.

Padahal, kata dia, pada 3 September 2022 lalu saat dirinya didatangi dan dimintai uang sebesar Rp 50 ribu, disebutkan atas arahan dari Kapus. Dirinya juga diminta untuk menyembunyikan perkara tersebut dan tak mempersoalkannya.

Ia bahkan berani memberikan kesaksiannya dengan sumpah menggunakan kitab suci Al-Qur’an. Apalagi dirinya, ingat betul apa yang dialami dan didengarkan dalam keadaan sadar saat dikunjungi N.

Menurutnya N sengaja pura-pura lupa untuk melindugi diri dan membantu Kapus agar terlepas dari tuduhan.

“Saya berani bersumpah dibawah junjungan Al-Qur’an. Apa yang sampaikan itu benar adanya dan tidak mengarang-ngarang,” tegasnya.

Hal senada disampaikan oleh nakes lain yang disembunyikan identitasnya, saat dirinya dihubungi melalui via seluler dimintai sejumlah uang atas arahan Kapus.

Bahkan dirinya membantah jika mengetahui pengumpulan tersebut berdasarkan inisiatif rekan-rekannya.

“Saya juga tiba-tiba ditelepon. Katanya disuruh ibu Kapus,” bebernya.

Laporan: FAISAL

Editor/ Publsiher: YUSRIF

Komentar