Cegah Narkoba Masuk Sekolah, Begini Langkah SMPN 1 Raha

Kepala Sekolah SMPN 1 Raha, Jumadi Safani

TEGAS.CO,. MUNA – Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara butuh penanganan serius. Hal itu disebabkan barang terlarang tersebut telah masuk ke semua kalangan dan jenis kelamin, tidak terkecuali dunia pendidikan yakni sekolah.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Raha (SMPN 1 Raha) sebagai salah satu sekolah bergensi di Kabupaten Muna berupaya menangkal masuknya barang terlarang tersebut.

Iklan ARS

Upaya memutus mata rantai dan pencegahan bahaya narkoba masuk sekolah dilakukan dengan banyak hal misalnya sosialisasi pembinaan rutin lewat Bimbingan Konseling (BK).

“Antisipasi peredaran dan penyalahgunaan tentu saja perlu diambil langkah-langkah konkrit. Kami disekolah terus intens menjaga dan menghindari anak didik dari bahaya laten narkoba,” kata Kepala Sekolah SMPN 1 Raha, Jumadi Safani saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (27/9/2022).

Menurutnya, hampir tiap minggu pihak sekolah lakukan pembinaan pada anak murid dan menyampaikan bahaya serta cara menghindari barang terlarang tersebut.

Selain itu, juga melakukan pendalaman latar belakang dan karakter kepribadian masing-masing anak didiknya.

“Kita pelajari latar belakang dan karakter mereka sebagai dasar mencari solusi. Dari situ kita dapat ketahui apa-apa saja yang menjadi penyebab siswa hingga terjerumus ke hal-hal yang tak diinginkan,” terangnya.

Jumadi menambahkan, melalui BK itu pula para anak didik dibimbing dan diedukasi agar merubah tingkah laku dan mental. Saat bimbingan itu ditemukan fakta anak-anak yang broken home, orang tua yang tak mengetahui dan terpengaruh oleh lingkungan.

Langkah selanjutnya, pihak sekolah melalui guru BK juga secara rutin melakukan kunjungan dan berkonsultasi dengan pihak keluarga yang anaknya bandel.

Langkah-langkah yang diambil tersebut, kata Jumadi meski efektif masih saja ditemukan anak didik yang sulit dirubah tingkah lakunya. Olehnya itu, perlu peran serta semua pihak bukan saja sekolah tetapi keluarga dan orang tua anak murid.

“Alhamdulillah, anak-anak yang dulunya kerap bermasalah menjadi lebih baik. Meski juga ada satu, dua anak yang sulit dirubah. Kami tetap optimis untuk terus membina dan meningkatkan prestasi mereka,” ujarnya.

Laporan: FAISAL

Editor/ Publisher: YUSRIF

Komentar