Wujudkan Zona Three Zero, IAKMI Sultra Gelar HIV Related Stakeholder Meeting

Foto bersama usai pelaksanaan kegiatan

TEGAS.CO,. BAUBAU- Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sulawesi Tenggara (Sultra)) menggelar HIV-Related Stakeholder Meeting at District Level, Jum’at (14/10/22).

Kegiatan yang menghadirkan narasumber Programmer HIV Sadaruddin SKM, Kepala Seksi Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Baubau Yuslina SKM dipandu moderator Agus Darmawan, SKM., M.Ph itu fokus membahas Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di masyarakat Kota Baubau.

Iklan ARS

Koordinator Program SSR IAKMI Sultra, Wa Ode Sitti Justin SKM, M.Kes mengatakan upaya pencegahan dan pengendalian HIV AIDS bertujuan untuk mewujudkan eliminasi epidemi HIV/AIDS pada 2030 dan mewujudkan Three Zero yakni tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi pada Orang dengan HIV AIDS (ODHA).

Untuk mewujudkan hal tersebut, tuturnya, dibutuhkan kerjasama semua pihak, bukan hanya Dinas Kesehatan dan IAKMI SULTRA saja tetapi juga instansi-instansi terkait bisa melakukan kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

“Karena itu satu-satu cara yang dapat dilakukan untuk bertahan hidup adalah dengan minum obat ARV, agar potensi menular ke orang lain jadi semakin kecil,” kata Sitti Justin.

Diterangkannya, sejak 2022, IAKMI Sultra telah intensif melakukan layanan mobile VCT atau layanan tes dan konseling HIV/AIDS, yakni merupakan program untuk memeriksakan secara rutin per tiga bulan pada populasi beresiko tinggi (rentan tertular HIV) maupun masyarakat secara umum.

Prevalensi penyebaran HIV/AIDS di Kota Baubau sebanyak 0,13 % dibawah 0,25% belum terjadi penularan ke masyarakat umum hanya terjadi pada populasi tertentu yang berperilaku beresiko.

Namun kami fokus melakukan upaya sosialisasi, penjangkauan dan pendampingan agar kasus ini kalau bisa berada di angka 0,01% dan tidak terjadi kasus baru dan diskriminasi terhadap penderita karena kita wajib menghindari perilaku beresiko/penyebabnya bukan penderitanya,” jelasnya

Sementara itu Kepala Seksi Bidang pencegahan penyakit menular Dinas kesehatan kota Baubau Yuslina SKM menambahkan bahwa Dinas Kesehatan Kota Baubau terus melakukan upaya sosialisasi dan pengecekan kesehatan gratis berupa Gula Darah hingga penyakit menular.

Serta menjalin koordinasi dengan Dinas Sosial agar ODHA yang kini telah berada dalam pengawasan mendapatkan Prioritas Bantuan Sosial berupa PKH maupun Sembako karena mereka kebanyakan dalam kondisi yang memprihatinkan akibat diskriminasi masyarakat,” ungkapnya

“Sehingga kami akan mendukung Program IAKMI Sultra untuk terus mengedukasi masyarakat agar terhindar dari HIV dab ODHA yang enggan dan takut untuk melakukan pengobatan dapat segera melaporkan diri dan segera mendapatkan penanganan ARV,” ujarnya

Laporan: JSR

Editor/ Publsiher: YUSRIF

Komentar