TEGAS.CO, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahkan bantuan pada korban musibah kebakaran di Kelurahan Bende Kecamatan Kadia. Selasa (18/10/2022).
Bantuan pangan dan kebutuhan sehari-hari tersebut diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), Dr. Ridwansyah Taridala.
Usai menyerahkan bantuan, Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengatakan, bantuan yang diberikan ini sifatnya darurat dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Karena upaya untuk pembangunan rumah ini kembali secara swadaya, Pemerintah Kota Kendari Insyaallah akan selalu hadir dan terus memberi dukungan dan membantu pada titik-titik mana yang diperlukan,” katanya.
Asmawa Tosepu berharap kepada seluruh masyarakat Kota Kendari untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam mengantisipasi musibah kebakaran.
Sedangkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari, Abdul Rauf mengungkapkan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk membantu keluarga yang mengalami musibah kebakaran.
“Karena ini merupakan sifatnya tanggap darurat kami berupaya berikan berupa bantuan pangan dan keperluan sehari-hari seperti paket sembako, alat tidur dan alat dapur dan sebagainya,” ungkapnya.
Hadir juga dalam penyerahan bantuan ini Ketua Baznas Kota Kendari.
Dihari yang sama, Pemkot Kendari melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari menggelar Sosialisasi Cyber Bullying tahap satu di lingkungan SMPN 9 Kendari.
Sosialisasi Cyber Bullying ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan, dan Kepala Dinas Sosial Kota Kendari.
Asisten III Sekretariat daerah (Setda) Kota Kendari, Makmur mengatakan, salah satu kekerasan terhadap anak yaitu bullying yang dapat mengakibatkan trauma terhadap mental anak. Bahkan, kata dia, kekerasan tersebut dapat memengaruhi proses tumbuh kembang anak sebagai penerus harapan bangsa.
Untuk itu, lanjut Makmur, Pemkot Kendari melalui Sosialisasi Cyber Bullying tahap pertama yang berlangsung di SMPN 9 ini dapat menambah pengetahuan siswa dan guru.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kendari ini mengungkapkan, dampak fatal akibat bullying ini dapat mendorong korban untuk melakukan bunuh diri akibat trauma yang dialami.
“Salah satu tindak kekerasan terhadap anak adalah bullying dan bisa mengakibatkan anak trauma dan malas untuk ke sekolah, hal ini bisa menyebabkan korban bunuh diri,” kata Makmur.
Berdasarkan data Kekerasan terhadap anak tahun 2021 di Kota Kendari, ada sebanyak 25 kasus kekerasan.
Dan kasus kekerasan terhadap anak di Kota Kendari, Kecamatan Kadia berada diperingkat pertama dengan 5 kasus hingga saat ini, selanjutnya Kecamatan Baruga dan Puuwatu 4 kasus, Poasia 3 kasus, Kendari Barat 2 kasus dan Mandonga, Wua-wua, Nambo, Kambu, Kendari 1 kasus.
Sementara itu, Kepala DP3A Kota Kendari, Siti Ganef menjelaskan, bahwa sosialisasi ini untuk mencegah kekerasan terhadap anak khususnya cyber bullying atau kekerasan dunia maya.
“Fenomena saat ini kekerasan dimana-mana, semakin meningkat, baik kekerasan di luar sekolah maupun di dalam sekolah,” tutup
Siti Ganef.
Sosialisasi ini diikuti 65 peserta yang terdiri dari murid dan guru di SMPN 9 Kendari.
REDAKSI
Komentar