SMKS Karya Persada Muna Sambut Hari Sumpah Pemuda dengan Beragam Kegiatan Menarik

Foto bersama

TEGAS.CO,. MUNA – Memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan  Karya Persada Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar beberapa kegiatan. Jumat ( 28/10/2022 ).

Kegiatan diawali dengan upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Ketua  Dewan Pembina Yayasan Karya Persada Muna Ns. Albert,S.Kep.,S.E.,M.Mkes dan dilanjutkan dengan acara hiburan, diantaranya penampilan silat muna, baca puisi, tarian kreasi tradisional dan  fashion week yang ditampilkan oleh siswa SMKS Karya Persada Muna.

Iklan ARS

Dalam sambutanya Ketua Dewan Pembina Yayasan Karya Persada Muna Albert menyampaikan banyak terimakasih kepada pimpinan Sekolah Karya Persada Muna yang telah menggealar kegiatan Hari Sumpah Pemuda.

“Terkhusus saya mengucapkan terimakasih  kepada pimpinan, baikbSD Plus Karya Persada, SMP Plus Karya Persada, SMK Kesehatan Karya Persada Muna, STIKES Karya Persada dan Politeknik Karya Pesda Muna, yang telah berpartisipasi bersama dalam rangka  melaksanakan upacara Hari Sumpah Pemuda,” ungkapnya.

Lanjut mantan ketua KNPI Muna ini mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud menghargai perjuangan pemuda terdahu.

“Hari ini kita melaksanakan upacara dan berbagai bentuk  kegiatan tarian Tradisional  untuk memperingati hari Sumpah pemuda sebagai bentuk Apresiasi perjuangan pemuda kita terdahulu, ” jelasnya.

Sementara itu Kepala SMKS Karya Persada Muna Wa Ode Anawaty,S.Farm.,Apt  menjelaskan tujuan dari kegiatan Hari Sumpah Pemuda yang dilaksanakan untuk mempererat tali persodaraan dan membina toreransi antara beragama.

“Meski di lingkup sekolah kita berbasis persantren namun pelaksanaan proses pembelajaran muatan-muatan torenransi  dalam hal menghargai setiap perbedaan suku agama dan strata sosial tidak membedakan,” ujarnya.

Diapun berharap momentum hari sumpah pemuda tidak hanya berupa seromonial tetapi akan selalu mengisi hati semua dengan semangat sumpah pemuda yang telah diperjuangkan pahlwan pada 28 Oktober 1928.

“Memberikan pelajaran kepada kita bagaimana menyikapi perbedaan sikap primodial, suku,agama, ras dan kultur serta sebagai kepentingan menjadi kekuatan, bukan sebagai faktor yang melemahkan,” ucapnya.

Komentar