ILUSTRASI FOTO: JAWA POS
TEGAS.CO., KENDARI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara tidak hanya menyelenggarakan pendidikan di satuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Sultra tetapi memberdayakan lulusan SMK siap kerja dan siap lanjut.
Seperti diketahui, secara umum tujuan penyelenggaraan SMK untuk menyiapkan tenaga terampil yang siap kerja, siap latih, dan siap lanjut.
Lulusan SMK memang mempunyai nilai lebih. Mereka memiliki keterampilan dan kemampuan manajerial dan pengalaman atau praktik kerja di sektor usaha dan industri.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMK/PK Dikbud Sultra JH Bawondes, S.Sos, M.AP menjelaskan, agar lulusan SMK siap kerja dan siap lanjut, pihaknya mendorong SMK mengadakan kerja sama dengan dunia usaha dan industri.
“Jadi kita dorong kepada sekolah (SMK) untuk selalu mengadakan kerjasama dunia usaha dan industri karena itu juga kami dorong partisipasi dari pengusaha,” katanya, Selasa (22/11/2022).
ILUSTRASI FOTO: SINDONEWS
Dia mengatakan, sementara ini pihaknya mencoba mendata kembali lulusan SMK se-Sultra melalui program Tracer Study atau penelusuran lulusan.
“Sehingga kita bisa mengetahui lulusan kita itu sudah terserap di dunia kerja berapa, dan belum terserap di dunia kerja ada berapa untuk penelusuran lulusan tamatan tahun 2021,” ujarnya.
Mengutip laman Kemendikbud.go.id, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia membuat Program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan, konsep pembelajaran berbasis industri atau yang dikenal dengan teaching factory.
Selain untuk mempersiapkan lulusan SMK yang siap bekerja sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan mengurangi angka pengangguran.
Lewat teaching factory para siswa juga dituntut untuk mandiri, kreatif, dan inovatif sehingga ke depan mereka mampu berwirausaha dan bersaing dengan DUDI bahkan melampauinya.
REDAKSI
Komentar