Dompet Dhuafa Sultra Gulirkan Program Pos Gizi

Peluncuran program Pos Gizi di Desa Burangasi, Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/12).

TEGAS.CO,. BUTON SELATAN – Buton Selatan (Busel) memiliki nilai angka stunting tertinggi di Sulawesi Tenggara (Sultra). Oleh karena itu Layanan Kesehatan Cuma Cuma (LKC) dan Dompet Dhuafa Sultra menggulirkan Program Pos Gizi untuk mengatasi dan mencegah masalah stunting atau gagal tumbuh alias kerdil di Busel.

“Program Pos Gizi ini sasaran utamanya adalah anak-anak balita yang memiliki masalah gizi stunting atau berisiko stunting. Mereka semua berasal dari keluarga prasejahtera yang memang layak dan harus dibantu,” ujar Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sultra, Hassan Afif dalam peluncuran program Pos Gizi di Desa Burangasi, Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/12).

Program Pos Gizi ini merupakan penguatan setelah sebelumnya pendampingan program pendampingan Bidan Untuk Negeri yang sudah berjalan sejak Oktober 2022.

Peluncuran program ini diawali dengan diskusi interaktif dengan tema Kolaborasi Penurunan Stunting di Buton Selatan di Kantor BKKBN Buton Selatan.

Hadir dalam diskusi tersebut General Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, Asisten 3 Sekda Buton Selatan, Kepala BKKBN Buton Selatan, Kepala LKC Sulsel serta semua stakeholder yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting di Buton Selatan.

General Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, dr. Yeni Purnamasari menuturkan, implementasi penurunan stunting salah satunya adalah menghadirkan Pos Gizi. Penerima manfaat pada kegiatan pos gizi sebanyak 32 balita yang di indikasi gizi kurang dan stunting.

Pos gizi dilakukan sebanyak 2 fase, pada fase pertama sebanyak 13 orang balita aktif dalam kegiatan pos gizi yg telah di laksanakan selama 2 hari.

Melalui Pos Gizi, anak-anak tersebut beserta ibunya akan mendapatkan asupan makanan bergizi selama 12 hari berturut-turut. Mereka juga akan mendapatkan edukasi dan sosialisasi terkait pola hidup sehat dan asupan makanan bergizi oleh para kader kesehatan yang dikelola oleh Bidan Etty, bidan Dompet Dhuafa yang ditempatkan di wilayah tersebut.

“Diharapkan dengan pendampingan dari para kader bisa memberikan dampak siginifikan usai didampingi selama 12 hari tersebut,” harap dr. Yeni.

Program Pos Gizi ini didukung pula oleh berbagai pihak seperti Pemerintah Desa Burangasi, Puskesmas Lapandewa, serta Pemerintah Kab. Buton Selatan melalui BKKBN Buton Selatan.

Asisten 3 Sekda Buton Selatan, La Ode Mpute mengapresiasi program yang dilaksanakan Dompet Dhuafa Sultra. Menurutnya, Dompet Dhuafa Sultra memiliki semangat yang sama dalam menurunkan angka stunting di Buton Selatan.

“Program penurunan stunting ini luar biasa. Melalui program ini Dompet Dhuafa Sultra sudah mendukung visi misi Pemkab Buton Selatan dalam penurunan angka stunting” ujar La Ode Mpute.

Direncanakan tahapan awal ini sebanyak total 13 balita dan ibu yang akan mendapatkan manfaat dari program Pos Gizi. Di momen peluncuran Pos Gizi, dilaksanakan pula Aksi Layanan Sehat yang dihadiri 45 warga Desa Burangasi.

Sayati (27), salah satu ibu dari balita yang menerima manfaat program merasa terbantu dengan adanya Pos Gizi Anaknya yang bernama Hilman (4) mendapatkan asupan gizi yang optimal.

“Mudah-mudahan gizinya seimbang dan dapat mengatur pola makan anak. Harapannya untuk Dompet Dhuafa Sultra dan semua pihak yang terlibat semoga menjadi berkah bagi semuanya,” ucap Sayati, dalam keterangan tertulis.

Komentar