Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Kendari

Pj Wali Kota Kendari Rakor Inflasi Bersama Mendagri

402
×

Pj Wali Kota Kendari Rakor Inflasi Bersama Mendagri

Sebarkan artikel ini
Rakor inflasi
Pemerintah Kota Kendari mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2023 yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara daring, Rabu (8/2/2023).

TEGAS.CO., KENDARI – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu menghadiri rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi tahun 2023 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara daring di ruang rapat Wali Kota Kendari, Rabu (8/2/2023).

Selain Pj Wali Kota, di ruangan yang sama, rapat tersebut diikuti Sekretaris Daerah Kota Kendari Ridwansyah Taridala, Kepala BPS Marini dan Tim Pengendali Inflasi Kota Kendari.

Dalam arahanya kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota se-Indonesia, Mendagri meminta untuk terus menekan angka inflasi di daerah, sehingga target inflasi nasional sebesar 3-4 persen bisa tercapai tahun 2023.

“Angka inflasi kita turun dari Desember 5,51 persen turun ke angka 5,28 persen, ini penurunan yang sangat signifikan dari bulan September 5,95 persen, Oktober 5,57 persen kemudian November turun ke 5,4 persen,” ucapnya.

Rakor Inflasi
Tangkapan layar monitor Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2023 secara daring, Rabu (8/2/2023).

Mendagri menekankan, harga beras dan minyak goreng harus menjadi perhatian karena komoditas tersebut sangat memengaruhi angka inflasi.

Mantan Kapolri itu meminta para kepala daerah untuk menjaga harga dua kebutuhan pokok tersebut sesuai arahan Presiden pada rapat kabinet beberapa waktu lalu.

Mendagri berharap, jika pemerintah bisa menekan angka inflasi hingga 4 persen, maka diharapkan stok kebutuhan masyarakat tersedia dan harga bisa terjangkau.

Rakor Inflasi
Foto bersama usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2023, Rabu (8/2/2023).

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan, penyumbang inflasi nasional yaitu bensin 1,07 persen, bahan bakar rumah tangga 0,24 persen, beras 0,24 persen, tarif angkutan udara 0,19 persen, dan rokok kretek filter 0,17 persen.

Sedangkan Perum Bulog menyatakan siap melakukan operasi pasar jika dibutuhkan. Langkah awal ialah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasar hingga ke tingkat pengecer.

Ini dilakukan untuk melakukan stabilisasi harga beras yang belakangan ini cenderung meningkat.

REDAKSI

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos