TEGAS.CO., KONAWE – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) gelar rapat Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Konawe tahun 2022
Rapat Pansus di lakukan bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di salah satu gedung DPRD Konawe, beberapa waktu lalu.
Turut hadir Ketua DPRD Konawe Ardin, Wakil ketua I Tajuddin Dongge, Sekda Konawe, Kepala Bappeda Konawe Sriyani dan beberapa kepala OPD lingkup Pemda Konawe.
Ketua Pansus LKPJ Bupati Konawe H. Gamus saat mengawali rapat tersebut mengatakan apresiasi dan penghargaan atas kinerja Pemda yang telah membawa Kab. Konawe meraih beberapa penghargaan di level regional dan nasional.
Semua hal ini bisa tercapai berkat kerjasama semua unsur serta kemitraan yang terus terjaga bersama forkopimda.
Namun disisi lain kata Gamus masih ada beberapa realisasi program tahun 2022 yang dinilai perlu mendapatkan perhatian dari Pemda Konawe.
“Yang pertama program satu juta ekor sapi yang dinilai tidak maksimal, tidak tepat sasaran. Selanjutnya petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi sehingga produksi pertanian masyarakat rendah,” ungkapnya.
Bantuan pendidikan juga harus tepat sasaran tidak hanya terfokus pada SI tapi juga SMA, S2 dan S3 belum lagi bidang kesehatan, seharusnya Pemda menyiapkan cadangan dana untuk biaya berobat keluarga kurang mampu.
Sementara itu, H Alaudin mengatakan bahwa Konawe ibarat kapal pesiar yang jika dilihat dari kejauhan begitu indah namun ketika dilihat dari dekat akan nampak beberapa persoalan yang perlu diselesaikan bersama.
“Konawe itu ibarat kapal pesiar yang indah dan megah dari kejauhan namun ketika kita masuk ada beberapa ruangan yang perlu mendapatkan perhatian,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Konawe Ferdinan Sapan yang mewakili Bupati Konawe memaparkan beberapa hal yang menjadi sorotan legislator tersebut.
Perihal program sejuta ekor sapi Ferdinad mengatakan bahwa kabupaten Konawe kini menjadi daerah dengan populasi ternak sapi terbesar di Sulawesi Tenggara, berkat program inseminasi buatan IB kabupaten Konawe berhasil meningkatkan populasi sapi ternak.
“Jumlah sapi kita saat ini mencapai 88.000 dibandingkan tahun 2019 jumlah sapi kita hanya 58.000, kita juga menjadi daerah dengan jumlah populasi sapi ternak terbesar di Sultra,” tuturnya.
Lebih lanjut Sekda Konawe menjelaskan persoalan sulitnya masyarakat mendapatkan pupuk bersubsidi, hal ini merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Masyarakat yang tergabung kelompok tani dan terdaftar dalam RDKK pasti mendapatkan pupuk, soal jumlah yang didapatkan tentu saja akan bervariasi dengan luasan lahan milik masyarakat.
Komentar