Unidayan Siap Ciptakan SDM Dokter yang Kompoten di Kepton

Foto bersama

TEGAS.CO, BAUBAU – Dalam rangka tindak lanjut desk evaluation atas usulan pembukaan Program Studi (Prodi) Fakultas Kedokteran Unidayan, Dekan Fakultas Kedokteran dr. Zamri Amin membeberkan visi, misi,tujuan, strategi dan sasaran kampus dalam rangka menuju Fakultas Kedokteran yang unggul sesuai perkembangan zaman. Jum’at (19/5/23)

Menurutnya, perbandingan jumlah penduduk dan dokter di Sulawesi Tenggara (Sultra) masih rendah, sehingga sangat dibutuhkan pendirian program studi tersebut.

Dalam rangka pendirian FK Unidayan, maka pihak KKI berkomitmen dengan mengacu pada perintah UU, maka itu terkait rencana pendirian FK yang meliputi 3 aspek untuk menghasilkan dokter, yang unggul kedepan, diantaranya:

  1. Berdasarkan Standar pendidikan /SKDI tahun 2012.
  2. Memiliki keunggulan berdasarkan ciri daerah kepulaun yang berpikir Global.
  3. Menghasilkan dokter yg berkarakter , bermoral dan beretika sesuai dengan Falsafah Budaya WOLIO.

“Untuk mencapai 3 parameter diatas, pada setiap anak didik kedepan menjadi dokter yang handal adalah pihak kampus akan memaksimalkan sarana perkuliahan dan prasarana pendukung praktek sesuai standar pendidikan dokter Indonesia,” kata dr Zamri.

Gagasan program studi kedokteran Unidayan dirancang di dalamnya terdapat program studi pendidikan sarjana dan profesi untuk membantu mencetak dan menghasilkan sumber daya dokter yang dapat dipakai untuk memenuhi rasio kebutuhan dokter di Sultra atau bahkan di Indonesia timur.

Atas dasar hal tersebut, ungkapnya, maka fakultas kedokteran mengangkat visi misi yang menitikberatkan pada pengembangan kemampuan kedokteran pada wilayah pesisir dan kepulauan sebagai ciri khas yang menjadi keunggulan dari visi misi tersebut.

“Yaitu memiliki karakter dalam bidang keilmuan dilandasi dengan wawasan budaya Wolio sekumpulan nilai luhur yang disepakati dan tertanam dalam lingkungan akademik nilai-nilai luhur berupa kearifan lokal yang melekat pada suatu kebiasaan kepercayaan dan simbol-simbol yang tertuang di dalam falsafah masyarakat Buton,” jelasnya

Zamri bilang, dengan menerapkan pendidikan kedokteran yang humanis membangun nilai kejujuran integritas, respek ,belas kasih dan mementingkan kepentingan orang lain sehingga mampu mengambil keputusan secara kompresif memiliki kejelian analisis alur berpikir yang logis serta mengambil keputusan secara cepat dan tepat.

Komunikator dokter yang mampu melakukan komunikasi secara efektif dengan menunjukkan empati dalam memberikan penjelasan tentang hal-hal yang terkait masalah kesehatan dan masalah yang lainnya.

Dokter yang mampu berpikir secara terstruktur, kata Zamri lagi, harus memiliki integritas menempatkan dirinya dengan baik di tengah-tengah masyarakat mengidentifikasi menganalisis dan mampu menyelesaikan masalah dengan memaksimalkan potensi yang ada untuk melaksanakan suatu program di masyarakat.

“Didukung struktur mata kuliah, serta Sarana dan Prasarana yang memadai akan menunjang proses pembelajaran dengan SDM dosen pengajar yang kompeten di bidangnya,” ungkapnya

Selanjutnya dalam upaya mencapai mutu pendidikan profesi dokter yg diharapkan, maka Wahana pendidikan klinik, baik itu RS Utama Palagimata maupun wahana layanan kesehatan masyarakat harus di topang serta mendapat dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau khususnya dan Sultra secara umum demi menyempurnakan SDM dokter pengajar klinik dan penyempurnaan fasilitas RS menjadi RS type B pendidikan untuk mendapatkan pengakuan dari DIKTI dan Kemenkes.

Kehadiran tim KKI sebagai tim penilai di Universitas Dayanu Iksanuddin Baubau adalah sebuah berkah, sebab rekomendasi berdirinya prodi FK sangat diharapkan oleh Universitas dan juga masyarakat di wilayah kepton dan sekitarnya agar segera membuka pendidikan kedokteran di kota khalifatul khamis ini.

“Tanpa dukungan pemerintah daerah tentu akan sangat sulit kita wujudkan, namun setelah tim berjumpa Walikota Baubau di kantornya tadi sore, beliau sangat mengapresiasi dan bejanji akan menggenjot RS PALAGIMATA menjadi RS TYPE B Pendidikan,” ucapnya

“Sehingga kelak RS PALAGIMATA yang kita banggakan bersama saat ini dan kedepan, selain menjadi pusat rujukan layanan kesehatan masyarakat, juga menjadi pusat pendidikan profesi dokter diwilayah kepton,” pungkasnya

Komentar