TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) , Anton Timbang mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari.
Anton Timbang mengatakan bahwa pihaknya mendukung FKLPID yang bekerjasama dengan BPVP Kendari dalam melakukan pembinaan dan pelatihan tenaga kerja untuk memenuhi permintaan industri tenaga kerja di Sultra.
Ketua IMI Sultra ini juga mengungkapkan, di 2022 lalu pemerintah telah mencanangkan 10 (sepuluh) Proyek Strategi Nasional (PSN), dan 3 (tiga) diantaranya, Sultra masuk berinvestasi.
Disebutkannya, ketiga perusahaan tersebut adalah PT Kendari Kawasan Industri Terpadu, PT Indonesia Pomalaa Industry Park dan PT Nusantara Industri Sejati atau kawasan industri Motui di Konawe Utara.
“Menyikapi persoalan kebutuhan tenaga kerja yang semakin besar di Sultra, serta untuk mengurangi pengangguran. Kadin Sultra siap menjadi fasilitator pada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, sesuai dengan bidang dan profesi yang diinginkan,” kata Anton Timbang.
Kembali pria yang akrab dengan sapaan AT ini mengatakan, sudah ada juga beberapa perusahaan tambang, smelter, pabrik dan industri seperti PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Morosi, Konawe.
Melihat tingginya permintaan tenaga kerja terampil, sehubungan dengan banyaknya investasi yang masuk ke Sultra, Kadin menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi tersebut, diantaranya melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga produsen tenaga kerja, seperti BVPV Kendari perguruan tinggi di Sultra, forum UMKM baik provinsi maupun kabupaten/ kota, serta beberapa pihak lainnya yang terkait dengan tenaga kerja.
Sementara itu perwakilan PT VDNI, Risfi mengatakan, perusahaan tersebut setiap bulannya menerima tenaga kerja minimal 300 sampai 400 orang.
“Jadi setahun lebih kurang 3 ribu sampai 4 ribu orang tenaga kerja yang diserap,” kata Risfi.
Dikesempatan itu juga terungkap bahwa saat ini di Sultra tingkat penganggurannya sebesar 3,48% dari 2.659.156 jiwa, sedangakan tingkat kemiskinan mencapai 11,17%.
Sementara itu, Kepala BPVP Kendari, Dr. H. La Ode Polondu menyampaikan, sebagai lembaga pemerintah, pihaknya siap melakukan pendidikan dan pelatihan untuk menyiapkan tenaga kerja di Sultra.
“Kami sampai saat ini sudah menghasilkan lebih kurang 7 ribu sampai 8 ribu tenaga kerja disemua bidang. Apalagi Ketua Kadin Sultra Bapak Anton Timbang selalu berkontribusi untuk pendidikan dan pelatihan keterampilan tenaga kerja,” ujar mantan aktivis Universitas Halu Oleo ini.
Komentar