TEGAS.CO., KONAWE – Dalam rangka Pengembangan Tata Guna Air (PTGA) tingkat Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Kabupaten Konawe, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sulawesi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Konawe gelar seminar pembinaan.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Noor Jannah yang sebagai narasumber, turut hadir, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi tenggara (Sultra), fasilitator pemberdayaan masyarakat, dan para pengurus P3A Kab. Konawe, Selasa (30/5/2023).
Noor Jannah menerangkan, hal yang mesti diperhatikan dalam upaya peningkatan kualitas pengelolaan irigasi adalah perencanaan dan pengembangan tata guna air.
Program PTGA bertujuan untuk meningkatkan tata kelola air dijaringan irigasi dalam satu kesatuan sistem dari jaringan utama sampai jaringan tersier secara nasional berdasarkan peraturan perundangan undangan yang ada, jaringan utama dikelola oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenanganya.
“Wewenang dan tanggung jawab pengelolaan jaringan tersier berada pada perkumpulan petani pemakai air (P3A), dari pengalaman selama ini peran para pembina pengelola, pelaksanaan irigasi pengamat/mantri, juru, pengurus P3A termasuk komisi irigasi di berbagai jenjang ditingkat pusat, provinsi, Kabupaten/Kota akan melaksanakan pengembangan tata guna air,” jelasnya.
Lanjut Noor jannah PTGA menempatkan P3A sebagai mitra pemerintah yang setara yaitu sebagai pelaku utama dalam pengelolaan irigasi pada kewenangan dan tanggung jawabnya, instansi terkait seperti Bappeda, Dinas pengairan/SDA, Dinas Pertanian dan yang lainnya di tingkat kabupaten/kota yang juga mempunyai peran penting dalam penyelenggaraan pengolalaan irigasi.
“Pengembangan Tata Guna Air (PTGA) perlu dilaksanakan dengan memakai asas human capital dan sosial capital, yang dimaknai bahwa pengeolaan irigasi akan menjadi organisasi pembelajar, dengan pendekatan ini maka pengelola irigasi akan selalu bersifat dinamis karena akan dapat menyikapi perubahan yang berlaku,” ungkapnya.
Dirinya juga berharap, dengan adanya pelaksanaan seminar atau pelatihan pengembangan tata guna air dapat mengurangi ketidakmampuan secara teknis serta dan meningkatkan kompentensi dalam hal pengelolaan irigasi khususnya pada kegiatan operasi dan pemeliharaan irigasi.
Komentar