Cerita Dibalik Konflik “Remas Mulut” Bupati Wakatobi

Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud bersama media saat mengklarifikasi persoalan cekcok antar dirinya dan bupati haliana, Mei 2023.

TEGAS.CO,. WAKATOBI – Hubungan Bupati Wakatobi Haliana dan Wakil Bupati Wakatobi (Wabup) Ilmiati Daud dikabarkan merenggang usai berkonflik, hingga berujung pada insiden remas mulut.

Informasi keretakan dua unsur pimpinan daerah itu sejak jauh-jauh hari sudah tersiar, pun sudah nampak dari sisi simpatisan dan pendukung mereka.

Iklan ARS

Puncaknya Senin 15 Mei 2023. Awalnya cerita “remas mulut” itu mencuat dari kerabat Ilmiati, Munsir menyebut peristiwa tersebut terjadi di ruang kerja bupati di lantai 2, di Wangi-Wangi.

“Iya, kejadiannya itu Senin pagi sekitar jam 10,” ucap Munsir melalui telepon seluler pada Selasa (16/5/2023) dikutip pada media kompas.com.

Munsir mengatakan, saat itu Wabup Wakatobi Ilmiati Daud datang ke ruangan Bupati Wakatobi Haliana.

Maksud kedatangan Wabup untuk mempertanyakan komitmen Bupati saat mereka bersama maju pada Pilkada Wakatobi 2019 silam.

“Bupati mengatakan, tidak pernah ada perjanjian atau komitmen itu saat sama-sama maju di Pilkada Wakatobi,” ujarnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, Wabup Ilmiati juga kembali mempertanyakan alasan bupati karena tidak pernah dilibatkan dalam agenda pemda.

Lagi-lagi, kata Munsir, Bupati Haliana membantah. Menurutnya tidak ada komitmen seperti yang diucapkan Ilmiati.

Mendengar jawaban itu, Wabup Ilmiati pun tak terima hingga dikabarkan meremas mulut Bupati Wakatobi Haliana.

“Ibu wakil mungkin hanya memperjelas saja terkait komitmen mereka agar tidak mengingkari perjanjian mereka,” katanya.

Klarifikasi Wakil Bupati Ilmiati Daud soal Remas Mulut

Rabu 17 Mei 2023, Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud memberikan klarifikasi terkait insiden yang terjadi antara dirinya dengan Bupati Haliana.

“Tidak ada kontak fisik seperti berita yang beredar,” kata Ilmiati Daud menepis kabar dirinya meremas mulut Haliana, di Kendari.

Meski demikian, Ilmiati mengakui berkonflik dengan Bupati Wakatobi dalam pertemuan tersebut.

Ia menyadari selama menjabat dan mendampingi Haliana sebagai pemimpin di Wakatobi sejak tahun 2021, perannya merasa dikebiri.

Meski begitu, Ilmiati tetap menjalankan tugas yang diberikan Haliana. “Walaupun saya merasa bahwa peran saya dikebiri dan beberapa rapat penting pun tak dilibatkan,” jelasnya.

Wakil Bupati Wakatobi dua periode ini juga bertekad menghadapi persoalan yang terjadi.

“Insya Allah, saya menyampaikan pada diri saya, saya bisa hadapi. Saya harus mampu menggugurkan anggapan orang lain terhadap saya,” jelasnya.

Ilmiati Dilaporkan ke Polisi

Peristiwa itu nampak berujung ke jalur hukum. Wabup Ilmiati dilaporkan ke Polres Wakatobi oleh La Tono, supir dinas bupati Haliana, terkait dugaan penganiayaan di ruang kerja bupati lantai 2, Wangi-Wangi.

“Kabarnya saya sudah dilaporkan,” kata Ilmiati.

Ia mengatakan siap menempuh jalur hukum. Sebab, pada saat kejadian, dirinya merasa terancam menghadapi empat orang lelaki diketahui mereka merupakan ajudan Bupati.

“Posisinya saat itu saya sendirian perempuan dalam ruangan (Bupati Haliana),” tuturnya.

Menurut dia, mestinya dirinya lah yang harus melaporkan kejadian tersebut. “Karena saya yang korban, tapi malah saya pula yang dilaporkan,” ucapnya.

Selain itu, 19 Mei 2023, Bupati Wakatobi Haliana juga ikut melaporkan Wabup Ilmiati ke Polda Sultra. Hal ini terkait dugaan pencemaran nama baik lewat berita media online.

Alasan orang nomor satu di Wakatobi ini memilih jalur hukum sebab nama baiknya telah dihina melalui sebuah siaran media massa online soal “remas mulut”, yang diucapkan oleh kerabat Wabup Ilmiati, Munsir.

Terkait aduan Bupati Haliana pada 1 Juli 2023, Ditreskrimsus Polda Sultra telah melayangkan surat pemanggilan perihal undangan klarifikasi kepada Wabup Wakatobi Ilmiati dan Munsir.

Penulis: Rusdin

Editor/ Publisher: Redaksi

Komentar