Koni Sultra Pastikan Tidak Pernah Mendiskreditkan Salah Satu Cabor

Sekretaris Bidang Kerjasama Antar Lembaga KONI Sultra Budi Amin

TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Belum lama ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Ketuanya Alfian Taufan Putra disorot terkait tidak adanya perhatian terhadap cabang olahraga (cabor), salah satunya petanque atau permainan bola besi.

Sejumlah atlet cabor pentaque dikabarkan gagal mengikuti Pra PON di Bali akibat tidak adanya anggaran yang harus digelontorkan dari KONI Sultra. Bahkan dikatakan juga bahwa sebagian dari mereka (atelt) harus menggunakan dana mandiri untuk mengikuti Babak Kualifikasi PON tersebut.

Iklan KPU Sultra

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Bidang Kerjasama Antar Lembaga KONI Sultra Budi Amin angkat bicara.

Dirinya menyayangkan adanya aksi demontrasi yang dilakukan oleh sebuah lembaga di Jakarta.

Terkait anggaran operasional yang dipersoalkan tersebut, Budi Amin menyampaikan bahwa ada beberapa proses yang harus dipenuhi oleh setiap cabor yang bakal mengikuti event.

“Mekanismenya, setiap pengurus cabor harus mengajukan proposal pendanaan terlebih dahulu, kenudian akan diverifikasi,” katanya saat ditemui di KONI Sultrq, Jumat (14/7).

Budi bikang, setelah itu KONI akan melihat objektivitas setiap cabor tersebut, termasuk cabor yang berpotensi mendulang emas tanpa mendiskreditkan cabor lainnya.

Dengan tegas Budi Amin menngatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih menunggu dana hibah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 Pemprov Sultra.

“Belum ada dana turun, kita masih menunggu ini. Jadi proposal yang masuk sedang di verifikasi termasuk cabor pentaque itu,” ujarnya

“Biar juga sudah diverifikasi kalau tidak ada dana kita mau apa. Makanya kita minta setiap cabor untuk berinisiatif pakai dana sendiri dulu, nanti akan diganti setelah uang cair,” sebutnya

Penulis: Yusrif

Publisher: Redaksi

Komentar