TEGAS.CO, KENDARI – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan membangun rumah singgah di Kota Kendari dan Kota Baubau. Untuk membangun fasilitas tersebut, Dinsos menyiapkan anggaran sebesar Rp700 juta dalam APBD perubahan dialokasikan untuk membangun rumah penampungan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis yang berkeliaran di pusat perkotaan.
Kepala Dinsos Sultra Pahri Yamsul mengatakan, saat ini masalah anak jalanan (Anjal), gelandangan dan pengemis (Gepeng) kian marak di kota-kota yang ada di Sultra. Maraknya keberadaaan Anjal dan Gepeng menginisiasi Dinsos Sultra untuk menghadirkan rumah singgah yang layak.
“Anggarannya kita sudah siapkan di perubahan APBD. Di mana anggaran dikucurkan sekira Rp700 juta untuk pembangunan di Kota Baubau. Sementara untuk di Kota Kendari hanya merehab eks rumah singgah yang sebelumnumya sudah ada di Kantor Dinsos. Semoga ini bisa terwujud,”kata Pahri,(25/8/2023).
Pahri menjelaskan, untuk wilayah Kota Kendari lokasinya sudah ada di eks rumah singgah yang berada di kantor Dinsos.
“Jadi tinggal direhab dan menyiapkan pengelola, sebab yang kelola harus dari pihak kabupaten atau kota bukan dari provinsi,” ujarnya.
Sedangkan untuk lokasi rumah singgah yang direncanakan dibangun di Baubau, saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan Pemkot Baubau tentang lokasi pembangunan rumah singgah.
“Kalau di Kota Kendari sudah ada tinggal kita rehab, sementara di Kota Baubau perlu bangun dari awal. Bahkan untuk lokasi kita juga belum tahu persis dimana dan masih koordinaso dengan Walikota Baubau serta Dinsos Baubau,”ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat ini Dinsos belum punya data akurat jumlah Gepeng yang ada di kota Kendari dan Kota Baubau. Namun pihaknya meyakini, jumlahnya tiap tahun kian banyak. Bahkan di lampu-lampu lalu lintas, hampir semua ada mereka.
“Jadi kita akan sosialisasikan kepada mereka apa fungsi rumah singgah. Sebab fluktuasi data yang ada terbanyak di Kota Kendari dan harus segera diatasi. Kalau kabupaten dan kota lainya belum banyak. Kota Kendari sudah terlalu kelihatan banyaknya. Hampir semua di lampu merah ada,” katanya.
Untuk menekan maraknya anak jalanan dan Gepeng, tugas Dinas medorong pemerintah kabupaten dan kota agar segera mengatasi itu.
“Saat ini kita coba cari tahu akar masalah maraknya anak jalanan dan Gepeng, apakah mereka ini punya stimulan atau ada yang membiayai dan mempekerjakan mereka. Nah itu yang akan kita cari tahu bersama pihak Kabupatem dan Kota. Karena bila ini terus dibiarkan maka akan semakin menjamur,” tandasnya.
REDAKSI
Komentar