Tingkatkan SPM, Dinsos Bantu Penyandang Disabilitas Hingga Lansia

Dinas Sosial
Gubernur Sultra Ali Mazi (kiri) didampingi Kepala Dinas Sosial Sultra Pahri Yamsul (kanan), menyerahkan bantuan permakanan kepada anak di Kota Baubau. Foto: Istimewa

TEGAS.CO., KENDARI – Realisasi pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sepanjang tahun 2019-2023 belum begitu maksimal karena baru memiliki 1 Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Panti Sosial yang menangani anak terlantar. Walau begitu, Dinsos terus berupaya memaksimalkan SPM.

Kepala Dinsos Sultra Pahri Yamsul mengatakan, prioritas yang dilaksanakan untuk mendongkrak pencapaian SPM tahun 2022 diantaranya, pemberian bantuan langsung tunai bagi 5.853 penyandang disabilitas terlantar di 17 kabupaten/kota.

Pemberian bantuan permakanan bagi anak terlantar 70 orang di Kota Baubau. Pemeriksaan kesehatan bagi lanjut usia (Lansia) terlantar, pemberian permakanan bagi gelandangan pengemis, serta bantuan permakanan, sandang, dan tempat mengungsi meringankan beban warga.

Katanya, langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial yang lebih luas dan berkelanjutan.

“Kesejahteraan masyarakat adalah prioritas kami, dan kami ingin memastikan bahwa pelayanan yang kami berikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Dinas Sosial
Gubernur Sultra Ali Mazi menyerahkan bantuan kepada lansia di Kabupaten Kolaka Timur. Foto: Istimewa

Ke depan Dinsos akan lebih memperhatikan aksesibilitas layanan di daerah terpencil dan pedesaan. Ini melibatkan pembukaan kantor layanan sosial di daerah yang sulit dijangkau serta penyediaan layanan perantara, seperti layanan transportasi, untuk membantu warga yang memerlukan akses ke layanan sosial.

Selain itu, juga peningkatan program bantuan keuangan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Hal ini bertujuan untuk membantu keluarga yang memerlukan dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan.

Ia menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses ini. “Kami ingin mendengar pandangan dan masukan dari masyarakat tentang apa yang mereka butuhkan dan bagaiamna kami dapat memastikan layanan kami. Partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan program ini,” katanya.

Dengan peningkatan SPM ini, Dinsos berharap dapat memberikan dukungan yang lebih kuat bagi kesejahteraan masyarakat. Mereka berharap bahwa upaya ini akan menghasilkan perubahan posititf dalam mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup warga. (info)

Komentar