TEGAS.CO,. KENDARI – Lanskap kawasan Kali Kadia kini lebih cerah. Lapak pedagang buah dan bunga di sisi utara dan selatan telah dibongkar. Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengembalikan fungsi Kali Kadia sebagai ruang terbuka publik.
Dia ingin Kota Lulo memiliki lebih banyak ruang publik yang bisa dimanfaatkan untuk ragam aktivitas masyarakat dan pemerintah.
Asmawa Tosepu bergerak cepat menata kawasan Kali Kadia. Kini acara-acara Pemkot dilaksanakan di sana, sejak para pedagang diminta untuk berjualan di tempat lain. Dulu kawasan tersebut kumuh, kini jadi spot wisata baru.
Kata Asmawa, penataan kawasan Kali Kadia penting dilakukan dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan Kendari menjadi daerah yang bersih dan tertata.
Penataan Kali Kadia akan terus berlanjut dan tahun ini, lanjutan pentaan kawasan tengah dilaksanakan Dinas PUPR Kota Kendari dengan fokus pengerjaan pada pedistrian Kali Kadia.
Dia menjadikan Kali Kadia sebagai Ruang Terbuka Publik (RTP). Ini cita-cita pemerintahan kota dan mendapat dukungan dari berbagai stakeholder, Forkopimda dan masyarakat.
Bagi Asmawa kesukesan pemerintah melaksanakan program penataan membuat kawasan Kali Kadia menjadi spot wisata baru di Kendari dan menjadi icon baru daerah berkat dukungan semua pihak.
Dia berharap mendapat dukungan warga dalam membangun dan menjaga Kali Kadia ini sebagai suatu Ruang Terbuka Publik di Kota Kendari.
Kepala Biro Umum Kemendagri ini memproyeksikan, Kali Kadia ini menjadi salah satu tempat menggelar event khusus yang bisa dinikmati oleh masyarakat maupun pengunjung yang datang di Kota Lulo.
Ia mencontohkan, rangkaian kegiatan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78 dipusatkan di kawasan tersebut. “Mari kita sama-sama bangun kawasan ini sehingga bisa tercipta dan menanamkan rasa memiliki terhadap kawasan ini kedepannya,” kata Asmawa.
Langkah pemerintah menata kawasan Kali Kadia mendapatkan respon positif dari parlemen. Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan mengaku bangga melihat kawasan Kali Kadia yang saat ini kian indah.
Kerja keras Pemerintah Kota Kendari dalam menata kawasan Kali Kadia sudah berhasil. Saat ini Kali Kadia semakin menarik dan menjadi daya tarik bagi daerah.
“Banyak masyarakat yang berkunjung di sana. Kami harap wilayah kumuh lainnya yang ada bisa ditata sehingga bisa membawa manfaat bagi seluruh masyarakat Kota Kendari,” kata Subhan.
Program penataan Kali Kadia sudah berlangsung sejak 2019 lalu. Penataannya dibagi menjadi empat tahap. Tahap pertama pada 2019 dianggarkan sekira Rp 2,4 miliar diawali pemasangan Box Culvert sepanjang 207 meter disisi Jalan Antero Hamra.
Pengerjaan tahap kedua pada 2021 dianggarkan sebesar Rp 2,9 miliar untuk pemasangan keramik dan railing sepanjang 207 meter plus box culvert 50 meter.
Masih di tahun yang sama (2021) pengerjaan masuk tahap ketiga meliputi penataan Kali Kadia disisi Jalan Antero Hamra sepanjang 174 meter dengan menelan anggaran sekira Rp 2,8 miliar.
Tahap empat, penataan kali kadia di sisi Jalan Kolonel H. Abdul Hamid (Pasar Buah) sepanjang 474 meter dan telah dianggarkan sebesar Rp 11 miliar.
Penataan sudah termasuk penuntasan 5 meter penataan kali disisi Jalan Antero Hamra dan pemasangan rang penangkap sampah dan lumpur dari hulu sungai Kali Kadia. (adv)
Publisher: Redaksi
Komentar