TEGAS.CO, KENDARI – Di Ruang Samaturu Balai Kota Kendari, Kamis 21 September, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Kendari telah menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan berbasis gender online (KBGO). Kegiatan yang memadukan pemikiran dari Pemkot dan Polresta Kendari ini menjadi ruang diskusi yang berharga.
Kepala DPPPA Kota Kendari, Siti Ganef dalam sambutannya mengingatkan, kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah kisah yang penuh dengan dampak psikologis yang merugikan: trauma yang berlarut-larut, reaksi fisik, hasrat untuk mengakhiri hidup, dan segala reaksi negatif lainnya. Mereka yang menjadi korban kekerasan memerlukan waktu yang lama untuk pulih.
Ganef mengatakan, tidak seperti luka fisik yang dapat sembuh dengan lebih mudah, kekerasan terhadap perempuan, baik dalam bentuk verbal, seksual, maupun fisik, meretas jauh ke dalam kehidupan psikologis.
“Kekerasan terhadap perempuan adalah bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia yang harus dihentikan oleh kita semua, yang bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan gender,” tegasnya.
Kekerasan berbasis gender online (KBGO) adalah salah satu kasus yang mulai mencuat, terutama karena kesenjangan dalam penggunaan internet antara pria dan wanita. Perempuan sering kali menjadi sasaran empuk penipuan dan tekanan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di dunia maya.
Lebih rumit lagi, adalah sulitnya melacak identitas pelaku KBGO di dunia digital, dan jejak digital korban yang telah tersebar di internet sulit untuk dihapus. Ini adalah tantangan serius yang sering kali dihadapi.
Salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan yang kini muncul adalah KBGO, di mana perempuan menjadi korban melalui internet dengan penyebaran data digital pribadi mereka. Dampaknya adalah tersebarnya informasi pribadi yang mengakibatkan kerugian secara psikologis dan sosial, serta isolasi sosial.
Dalam konteks ini, literasi digital bagi perempuan menjadi penting sebagai upaya pencegahan KBGO. Semoga, melalui sosialisasi ini, kita dapat bersama-sama membuka mata terhadap tantangan ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi perempuan di dunia digital.
REDAKSI
Komentar