TEGAS.CO., KONAWE – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Perencanaan Rehabilitasi dan Rekontruksi BNPB RI gelar pembekalan dalam rangka pengurangan risiko bencana lingkup Pemerintahan Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Turut hadir, Direktorat Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI, Johny Sumbung bersama jajarannya dan Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe Ferdinand Sapan, BPBD Kab. Konawe, Lurah, serta camat se Kabupaten Konawe, Kamis (12/10/2023).
Adapun materi yang disampaikan pada pembekalan, Direktorat Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI, Johny Sumbung mengatakan, terkait dengan data bencana Indonesia pertanggal 11 Oktober sudah terjadi 3.12 ribuh bencana.
Antara lain, gempabumi, erupsi gunung, banjir. Di Sultra panas. Tapi didaerah Sumatra, Aceh, Kalimantan hujan artinya iklim tidak stabil,” jelasnya.
Lanjut Johny Sumbung, tiap harinya data akan diupdate tergantung dari daerah yang terdampak.
“Kadang kita dengar bencana. Tapi harus ada dasarnya,” jelasnya.
Dalam pembekalan, pihaknya menjelaskan, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan yang disebabkan baik faktor alam maupun, perbuatan manusia dengan menimbulkan korban jiwa dengan kerusakan lingkungan.
“Ketika Informasi dari BMKG bahwa akan terjadi hujan beberapa hari maka otomatis akan terjadi banjir. Bagaimana kita menyiapkan masyakarat untuk menyelamatkan diri yakni dengan melakukan evakuasi mandiri dengan kesiapsiagaan,” ungkapnya.
Dirinya juga menambahkan, dari data yang dihimpun BNPB Sultra secara umum masuk dalam zona merah yang artinya memiliki potensi besar dalam bencana alam.
Diketahui, beberapa langkah strategis perlu dilakukan sebagai pencegahan dan penanganan bencana di daerah, antara lain Mitigasi vegetasi atau menanaman pohon kembali seperti pohon mangrove.
Penulis: Rico
Editor: Redaksi
Komentar