Kukuhkan Lima Guru Besar, Rektor UHO: Puncak Karir Jabatan Fungsional Seorang Dosen di Perguruan Tinggi

Upacara senat terbuka Universitas Halu Oleo dalam rangka pengukuhan guru besar, di Auditorium Mokodompit, Rabu (18/10). dok: yusrif/tegas.co

TEGAS.CO,. KENDARI – Dekan dan 4 dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi dikukuhkan menjadi guru besar oleh Rektor dan Senat di Auditorium Mokodompit, Rabu (18/10).

Adapun 5 Guru Besar yang baru saja dikukuhkan tersebut yaitu Dekan, Ida Usman bidang ilmu fisika material fungsional dengan judul orasi ilmiah “Sel Surya dan Potensi Pengembangannya di Indonesia“. Selanjutnya, Armid bidang ilmu kimia kelautan dengan judul orasi ilmiah “Penggunaan Organisme Laut dalam Rekonstruksi Perubahan Iklim sebagai Efek Pemanasan Global“.

Berikutnya, Mukhsar bidang ilmu statistika terapan dengan judul orasi ilmiah “Pemodelan Stokastik Bayesian Sebagai Pendekatan Statistik Era Sosaity 5.0 Dalam Analisis Data Epidemik Spasial Temporal“.

Kemudian, Hasria bidang ilmu geologi sumberdaya mineral dengan judul orasi ilmiah “Karakteristik dan Potensi Endapan Emas Orojenik Sultra Sebagai Target Eksplorasi Baru Endapan Emas Indonesia“. Serta Suriana bidang ilmu biologi/genetika dengan judul orasi ilmiah “Gensitokrem Oksidase Subyunit 1 Co 1 Sebagai Barkot Hewan dan Peranannya dalam Menunjang Identifikasi Hewan“.

Mengawali sambutannya, Rektor UHO Prof. Muhammad Zamrun Firihu mengucapkan atas keberhasilannya mencapai jabatan fungsional Guru Besar. Pencapaian predikat guru besar, menjadi awal mula sebuah perjuangan untuk memantapkan khazanah keilmuan yang telah diraih, dan selalu memiliki integritas yang tinggi, tanggungjawab moral, dan yang terpenting mampu memberi kontribusi kepada masyarakat luas, dan hal ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang.

Zamrun juga menyampaikan bahwa pengukuhan guru besar memiliki makna penting, yaitu pengakuan terhadap sebuah prestasi yang diraih, pemberian otoritas keilmuan, serta peningkatan tanggungjawab.

Dijelaskannya lagi, bertambahnya guru besar akan berkorelasi dengan kualitas sumber daya manusia dan kapasitas kelembagaan UHO di dalam mengemban Tridharma Perguruan Tinggi.

“Tanggungjawab yang diemban oleh lima guru besar itu semakin bertambah, dan terus mengembangkan serta mengabdikan diri untuk pengembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam melakukan riset di bidang keilmuan masing-masing,” kata Zamrun dalam sambutannya.

Kata Zamrun lagi, guru besar atau biasa dikenal dengan Profesor merupakan puncak karir jabatan fungsional seorang dosen di perguruan tinggi.

“Saya berpesan kepada para guru besar yang dikukuhkan hari ini, agar dapat memberikan aksi nyata untuk memajukan UHO dalam bidang keilmuanya masing-masing. Guru besar harus menghasilkan lebih banyak karya terutama dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” pesannya.

Lebih jauh disampaikannya, guru besar sebagai academic leader atau kepemimpinan akademik harus meningkatkan layanan prima. Guru besar harus selalu berupaya menemukan cara tentang kepeloporan akademik yang ditunggu oleh masyarakat.

“Selanjutnya guru besar berupaya memberikan jawaban atas persoalan yang ada di lingkungan akademik kampus dan di masyarakat dengan aksi nyata,” ujarnya

Diakhir sambutannya, Rektor berpesan agar guru besar harus dapat menginspirasi seluruh dosen di UHO, terutama di Program Studinya masing-masing dalam memberikan bimbingan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian serta pengabdian kepada masyarakat agar dapat meningkatkan akreditasi program studi

Kinerja dan inovasi dapat meningkatkan kualitas diri dengan melakukan pengembangan profesionalitas berkelanjutan, membangun karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat, guna mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutup Zamrun

Penulis: Yusrif

Editor: Redaksi

Komentar