TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Ribuan warga Kabupaten Konawe Kepulaun (Konkep) yang tersebar dari beberapa desa kembali menggelar demonstrasi lanjutan di Kota Kendari.
Massa aksi menuntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk ikut andil dalam memikirkan nasib warga yang kini kehilangan pekerjaan setelah aktivitas PT Gema Kreasi Perdana (GKP) terhenti sementara waktu.
Massa yang turun aksi merupakan eks karyawan PT GKP yang sudah bekerja kurang lebih satu tahun.
Fadlan, salah satu warga Wawonii yang ikut dalam aksi demonstrasi tersebut mengatakan bahwa selama satu tahun terakhir, mereka memiliki pendapatan pasti setiap bulannya.
“Sehingga bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga dari bekerja di tambang. Sekarang, hal itu tidak bisa lagi kami dapatkan setelah kegiatan tambang untuk sementara berhenti dan kami terkena efisiensi,” kata Fadlan menyampaikan.
Oleh sebab itu mereka meminta pemerintah dan DPRD untuk memperhatikan nasib masyarakat yang saat ini kehilangan pekerjaan.
Sementara itu, salah satu pemilik rumah kontrakan di Wawonii, Sajehan mennyebut imbas terhentinya operasional PT GKP tidak hanya dirasakan oleh ribuan orang yang kehilangan pekerjaan, namun berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar tambang.
“Warug-warung makan yang mulai tumbuh sejak kehadiran perusahaan, rumah kontrakan, kedai kopi juga toko-toko kelontong, kini sepi dan pendapatan jauh menurun drastis,” sebut Sajehan.
“Dulu, kos-kosan belum selesai dibangun, sudah banyak peminat, bahkan kami sampai menolak karena jumlah kamar yang terbatas. Sekarang, dari 10 kamar kos, kosong, tidak ada satupun terisi,” lanjutnya lagi
Oleh sebab itu, usai melakukan demonstrasi ke pemerintah dan DPRD Konkep pada 23 Oktober lalu, massa secara mandiri mendatangi dan menuntut Pemprov dan DPRD Sultra unuk memperhatikan nasib mereka.
Publisher: Redaksi
Komentar