TEGAS.CO.,WAKATOBI – Pemerintah daerah (Pemda) Wakatobi akan tetap berupaya untuk menghadirkan penerbangan Wings Air di Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Teranyar, Pemda tengah mendorong rute penerbangan Makassar-Wakatobi. Hal ini merupakan langkah alternatif Pemda untuk mengantisipasi jikalau penerbangan Wakatobi-Kendari terputus.
Sekretaris daerah (Sekda) Wakatobi Nadar mengatakan, hal tersebut telah di diskusikan bersama dengan pihak maskapai, Pemprov dan pihak Kementerian Perhubungan.
“Salah satu alternatifnya, dengan ketergantungan kita dengan Baubau-Kendari. Dan kemudian tidak stagnan di situ. Maka harus ada alternatif rute (penerbangan) baru. Ini sementara kami dorong,” ucap Nadar, pekan lalu.
Dia menjelaskan, ada dua alternatif yang akan diusulkan untuk rute penerbangan baru, pertama; Makassar-Wakatobi-Kendari pulang pergi (PP). Kedua; Makassar-Baubau-Wakatobi-Kendari.
Kata Nadar, hal ini pun sudah diskusikan dengan Pemprov. Ia menambahkan rencananya bantuan subsidi dari Pemprov akan dialihkan langsung ke Pemda Wakatobi melalui bantuan keuangan.
“Awalnya mereka akan subsidi sendiri ke pihak Wings Air, namun setelah dipertimbangkan, maka dana yang mereka alokasikan itu nantinya akan di support ke Pemda,” katanya.
“Jadi nanti hanya tinggal Pemkab Wakatobi saja yang akan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan pihak Wings Air,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Nadar, sejak Desember 2023 lalu, Pemda juga membangun komunikasi dengan pihak terkait, terutama dengan manajemen Wings Air soal perpanjangan masa kontrak yang akan berakhir.
“Terkait PKS, Pemda dan Wings Air take off-nya 31 Desember 2023 lalu. Kemudian untuk kelanjutannya bulan Januari sampai akhir tahun ini. Hal ini kami juga sudah bicarakan,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan bahwa Pemda akan melanjutkan kerjasama dengan pihak maskapai Wings Air. Untuk itu, Pemda sudah menyiapkan kembali dana subsidi sebesar Rp 1,5 miliar.
“Kalau tahun 2023 lalu, Pemda alokasikan dana subsidi sebanyak 4 miliar. Mengapa hanya sebesar itu? Sebab realisasi subsidi tahun lalu hanya sekitar 200 juta, yang terpakai,” tuturnya.
Disamping itu, Pemkab juga harus berpikir mencari alternatif-alternatif lain, apabila dengan Wings Air ini mengalami kebuntuan.
“Yang jelas bahwa Pemda sangat konsen untuk bagaimana mengurus persoalan ini agar supaya keberlangsungan penerbangan ke Wakatobi itu dalam rangka pelayanan publik maupun juga konektifitas pariwisata kita tidak bermasalah,” tandasnya.
Lebih jauh mantan Kadis Pariwisata ini menjelaskan bahwa rencana rute baru tersebut ditargetkan dalam waktu dekat. Sementara ini, Pemda masih menunggu hitungan tarif untuk Wakatobi-Baubau atau Makassar-Wakatobi.
“Kami komunikasikan dengan pihak Wings Air. Apakah ini sudah ada titik temu terkait rute baru ini? Tetapi
Dari sisi jalur penerbangan kan di mungkinkan. Tetapi ini kan perlu tahapan untuk urus izin rutenya, ada slow time,” pungkasnya.
Dampak dari Rute Baubau-Kendari
Nadar menuturkan, masalah yang dihadapi maskapai Wings Air hari ini ada pada segmen penerbangan Kendari-Baubau, yang lod vektornya dibawah 40 persen. Sehingga pihak manajemen Wings Air memilih menarik diri dari rute tersebut. Sehingga dampaknya juga pada rute penerbangan Wakatobi-Kendari, yang terancam berhenti.
“Sebenarnya penerbangan daerah ini sudah mulai normal, hanya saja terkena dampak dari segmen penerbangan Kendari-Baubau,” katanya.
Menurut Nadar, penerbangan di Wakatobi pasca Covid-19 sudah menuju tren yang baik. Di mana lod vektornya diatas 60 persen. Artinya bahwa segmen penerbangan Wakatobi-Kendari maupun sebaliknya tak menjadi problem.
“Yang menjadi persoalan yang perlu kita cari solusinya ialah segmen Kendari-Baubau-nya, bukan rute penerbangan ke Wakatobi-Kendari-nya,” tegasnya kembali.
Hal ini, kata Nadar, sudah ditahu oleh Sekretaris Pemprov Sultra, setelah Pemda menyampaikan masalah tersebut. Pemprov pun bersedia kembali untuk menyiapkan dana subsidi.
“Setahu saya kalau dana subsidi Pemprov Rp 2 miliar. Kita sudah konfirmasi ke pak Sekda Provinsi. Dan, mungkin itu sudah disetujui pak Gubernur,” tuturnya.
Tak berhenti disitu, sambung Nadar, bahwa tahapan untuk Pemprov mau PKS dengan Wings Air butuh waktu, sebab harus dibuatkan peraturan Gubernur, setelah itu lanjut PKS.
“Prinsipnya, sama juga dengan kita dulu kan harus ada peraturan Gubernur, dan baru kemudian kita PKS dengan pihak Wings,” ungkapnya.
Oleh karena itu, hitung-hitungannya kalau demikian, maka hal tersebut akan melewati waktu yang ditentukan pihak Wings yakni 1 Februari ini.
“Artinya akan ada segmen penerbangan yang terputus. Karena kita diberi waktu itu sampai tanggal 1 Februari oleh Wings Air, bahwa kalau Baubau-Kendari belum ada kepastiannya atau solusinya maka mereka akan berhenti, karena rugi,” ungkapnya.
Laporan: Rusdin
Editor : Rusdin
Komentar