Example floating
Example floating
Berita UtamaSultra

KPU Sultra Tekankan pada Peserta Pemilu untuk Taati Masa Tenang

335
×

KPU Sultra Tekankan pada Peserta Pemilu untuk Taati Masa Tenang

Sebarkan artikel ini
Ketua KPU Sultra, Azril yang ditemui disela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Tahapan Kampanye dan Penyampaian Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) Pemilihan Umum Tahun 2024 Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara, di Hotel Zahra Syariah Kendari, Kamis (8/2). dok: yusrif/tegas.co

TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara (Sultra) menekankan kepada para peserta pemilihan umum (pemilu) untuk menaati masa tenang yang dimulai sejak 11 sampai 13 Januari 2024.

Hal itu disampaikan oleh Ketua KPU Sultra, Azril yang ditemui disela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Tahapan Kampanye dan Penyampaian Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) Pemilihan Umum Tahun 2024 Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara.

Penekanan itu, kata Azril sangat jelas tertuang dalam Undang-undang nomor 7 tahun 2017 di pasal 278 ataupun di PKPU 15 dan juknis 1621

“Sehingga tidak ada lagi kegiatan-kegiatan yang sifatnya menyampaikan atau mengimbau masyarakat untuk memilih,” kata Azril di Hotel Zahra Syariah Kendari, Kamis (8/2).

Azril berharap agar para peserta pemilu di Sultra menaati masa tenang tersebut, setelah sebelumnya sejak 28 November 2023 telah melakukan aktivitas kampanyenya.

“Jadi batas kampanye itu sampai 10 Februari 2023 pukul 23.59 wita. Lewat dari itu sudah masuk masa tenang,” ucapnya

Kemudian soal pendistribusian logistik, Azril mengatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan rapat bersama KPU di 17 kabupaten/kota. Hasilnya, untuk distribusi logistik akan dimulai pada Jumat (9/2).

Dirinya juga telah berkunjung ke Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan update informasi tentang cuaca per harinya.

“Tentu kami melakukan pergeseran (pendistribusian_red) ada yang H-5 atau 4, tapi kita kembali lagi pada kondisi cuaca, khusunya di wilayah kepulauan,” jelasnya

“Sebagai contoh misalkan di Pulau Batas, itu teman-teman di BMKG sudah menyampaikan, ada waktu-waktu tertentu ombak landai (tenang). Saya kira teman-teman yang di kepulauan pasti tahu itu,” sambungnya seraya menutup.

Penulis: Yusrif

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos