Serahkan Mosi Tidak Percaya pada Koni Sultra ke Pj Gubernur, La Sawali Paparkan Beberapa Alasannya

Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto menerima surat mosi tidak percaya terhadap Koni Sultra yang diserahkan oleh perwakilan cabor, La Sawali (kemeja putih)

TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Sejumlah perwakilan Cabang Olahraga (cabor) di Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahkan mosi tidak percaya terhadap kepengurusan KONI setempat ke Penjabat (Pj) Gubernur Andap Budhi Revianto, Senin (26/2/2024).

Juru bicara cabor La Sawali mengatakan, kedatangan mereka menemui Pj Gubernur sebagai laporan adanya mosi tidak percaya terhadap KONI Sultra.

Iklan Pemkot Baubau

“Kami menyampaikan mosi tidak percaya ke KONI Sultra karena kinerja dari kepengurusan KONI Sultra sangatlah tidak memberikan kejelasan terkait program menuju PON XXI,” jelasnya di kantor Gubernur Sultra, Senin (26/2).

Sawali menambahkan, alasan lain sehingga keluarnya mosi tidak percaya ini adalah tidak adanya transparansi anggaran dari KONI Sultra.

Salah satu contoh, sebutnya, anggaran Porprov XIV di Kota Baubau dan Buton ada perbedaan yang cukup signifikan yakni sebagian besar cabor menerima anggaran Rp 50 juta tetapi ada 1 cabor yang menerima anggaran Rp 250 juta.

Selain itu tuturnya, sesuai dengan AD/ART KONI Sultra yang mewajibkan dilaksanakannya Rapat Kerja, hal ini sama sekali tidak dilakukan oleh KONI Sultra selama dua tahun terakhir kepengurusan Alfian Taufan Putra.

“Kami saat ini menyatakan tidak percaya lagi dengan Kepngurusan KONI Sultra yang dipimpin oleh Alfian Taufan Putra. Kami berharap Pj Gubernur bisa menyikapi hal yang kami sampaikan hari ini,” ujarnya.

Sawali menuturkan, KONI Sultra sudah tidak lagi memiliki visi yang jelas untuk memajukan Olahraga di Sultra. Jadi sudah layak untuk diturunkan karateker Ketua KONI Sultra oleh KONI pusat.

Sementara itu Pj Gubernur Sultra Andap budhi Revianto mengungkapkan, pihaknya akan menyikapi hal ini. Dimana untuk anggaran KONI Sultra pihaknya akan melakukan review sehingga kontingen Sultra di PON XXI mendatang nantinya tidak memalukan nama daerah. (**)

Publisher: Redaksi

Komentar