TEGAS.CO,. WAKATOBI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi masih dalam upaya menghadirkan kembali maskapai pasca manajemen Wings Air memutuskan kontrak pada Februari 2024 lalu.
“Kita sudah negosiasi terkait rute (baru) yang kita ajukan yakni Makassar – Wakatobi – Kendari pulang pergi,” ucap Bupati Wakatobi, Haliana dalam acara Musrembang, di gedung Pesanggaran, Wangi-Wangi Selatan, Rabu (20/3/2024).
Haliana mengatakan dirinya sudah menemui sejumlah petinggi maskapai dan bernegosiasi terkait rute penerbangan ke Wakatobi.
Dalam pertemuan itu dirinya diterima oleh Direktur Utama PT Mentari Airlines (Lion Air) Rudy Lumingkewas, Direktur Utama PT Wings Abadi Airlines, Achmad Hasan dan Direktur Utama Batik Air di Kantor Lines Air Tower di Jakarta.
“Satu Minggu kemudian kita akan disampaikan (hasilnya),” katanya.
Upaya yang sama dilakukan Bupati Wakatobi ini saat berjumpa Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.
Kata Haliana, dalam pertemuan khususnya itu selain mengutarakan rute baru, ia juga berupaya membicarakan maskapai lain yang menjadi usul Pemkab.
“Mudah-mudahan ada hasil baik,” tuturnya.
Sebelumnya, dua Minggu lalu, ia bersama pihak Otoritas Bandara wilayah V Makassar mengelar rapat. Alhasil, dalam rapat tersebut rute Makassar-Wakatobi bisa dimungkinkan terkoneksi. Hal ini dikarenakan salah satu rute penerbangan tersebut mendapatkan suntikan subsidi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Kalau ini kita gratis,” ucap Haliana.
“Hanya saja untuk tahap awal, maskapai yang melayani rute ini sejenis Susi Air, kapasitas kursi 17 orang,” tambahnya.
Namun besar harapannya bahwa hal itu merupakan langkah awal percobaan, sehingga setelah itu akan dilayani pesawat ATR.
“Mudah-mudahan juga ada pesawat yang lebih besar, boeing. Kita berdoa saja,” serunya ke peserta Musrembang.
Masalah TBA Tinggi
Haliana mengungkapkan bahwa Tarif Batas Atas (TBA) Wakatobi-Kendari masih tinggi. Sementara TBA Makassar-Kendari telah sesuai dengan TBA yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
“Masih ada satu kendala, yakni rute Wakatobi-Kendari TBA-nya masih terlalu tinggi,” ungkapnya.
Oleh karenanya, hal ini perlu kembali dibicarakan dengan pihak maskapai. Sebab, menurut data Kemenhub tingkat keterisian sit (kursi) pesawat rute Kendari-Wakatobi maupun sebaliknya, diangka 82 persen.
Menurutnya, seyogyanya masalah itu tidak menjadi kendala sebab tarif yang dijual oleh pihak maskapai diatas satu juta. Terlebih, tiketnya dipasarkan secara komersil.
“Saya sudah sampaikan kepada pak Sekda tolong dirasionalkan kembali, kita bernegosiasi kembali karena ini sudah berlanjut,” tuturnya.
Laporan: Rusdin
Editor : Dion Pramono
Komentar