TEGAS.CO., KONAWE – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) Komjen Pol Martinus Hukom melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) di Kantor Badan Narkotika Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) Selasa (30/7/2024).
Turut hadir dalam Kunker Kepala BNN RI ibu Rita Emawati Hukom, selaku Dewan Penasehat DWP BNN RI, Deputi Dayamas BNN RI Irjen Pol Drs. Heri Mariadi, MM, Direktur Advokasi BNN RI Brigjen Pol Drs. Jefriedi, MM, Direktur Intelejen BNN RI Brigjen Pol Alexander Sabar, S.I.K., M.H, Karo Umum BNN RI Brigjen Pol Drs. Indra Gautama, Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Pol Sulistiyo Pudjo Hartono, S.I.K., M.Si.
Selanjutnya turut didampingi dari Kepala BNN Provinsi Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Crist Reinhard Pusung, S.I.K., M.Han., MH, Kapolda Sultra Irjen Pol Dwi Iriyanto, S.I.K, Pj Bupati Konawe Dr. H. Harmin Ramba, SE., MM, Kepala BNN Konawe, dr. H. Agus Lahida, MM, dan seluruh Kepala OPD lingkup pe.kab Konawe.
Dalam sambutan Kepala BNN RI Komjen Polisi Martinus Hukom, dengan tegas mengatakan bahwa Narkoba merupakan ancaman kedua bagi kemanusian setelah terorisme.
“Perlu saya garis bawahi, bahwa Narkoba adalah merupakan ancaman kemanusiaan. Tolong ini dicatat, karena banyak orang yang tidak tahu bahwa ancaman yang paling berbahaya hari ini adalah Narkoba,” ujar Martinus Hukom.
Mantan Kepala Detasemen Densus 88 Anti Teror ini menjelaskan ancaman yang paling berbahaya adalah terorisme. Jika berbicara soal teror, satu kejadian teror saja di satu titik tertentu itu bisa menggemparkan seluruh dunia. Karena kenapa? karena ancaman tersebut langsung menyentuh, membunuh, mematikan jiwa manusia.
Tetapi hari ini, lanjutnya, ada satu lagi ancaman yang kita tidak sadari yaitu Narkoba. Nerkoba memang tidak membunuh secara langsung, tidak memberikan rasa ketakutan masif, tetapi dia membunuh secara perlahan-lahan.
“Generasi muda kita digerus fisiknya, kesehatannya, mentalnya sehingga yang terjadi, kualitas hidup manusia menjadi berkurang,” kata Martinus, panggilan akrab polisi berpangkat tiga bintang di pundaknya.
“Dan ini saya selalu gaungkan kkarena orang tidak menyadari itu. Sehingga kadang-kadang kita tidak menjadikan ini suatu prioritas,” tambahnya.
Tapi perlu diketahui bahwa, Narkoba sedang menyerang kita baik dari luar maupun dari dalam.
“Beberapa minggu yang lalu, kami baru saja mengungkap satu Clandestine Laboratory yang ada di Bali dengan memproduksi Narkoba jenis baru. Ini baru dua kali kami temukan, dimana yang pertama kali kami temukan melalui paket dari luar negeri dan yang kedua di Bali,” paparnya.
Narkoba hari ini menurut Martinus, telah menyerang dari dalam dan masuk melalui jalur laut atau perbatasan, dan rata-rata datang dari luar negeri.
Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama dari luar negeri untuk menutup pintu-pintu masuk. Begitupun kerjasama dari dalam negeri baik dari kelembagaan dan lain sebagainnya.
Laporan: Rico
Editor: Redaksi
Komentar