Sekda Sebut Program Pj Bupati Konawe jadi Perhatian Bappenas

Sekda Konawe Ferdinand Sapan

TEGAS.CO., KONAWE – Penjabat (Pj) Bupati Konawe Harmin Ramba saat memimpin Konawe kurang lebih Sepuluh Bulan lamanya, telah melakukan berbagai konsep dan juga terobosan yang membawa Kabupaten Konawe menjadi bahan perhatian Pemerintah Pusat (Pempus).

Salah satu terobosan yang dilakukan adalah melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi melalui tiga sentra yang disebut Aglomerasi melalui konsep Kota Padi

Iklan KPU Sultra

Konsep kota padi atau City Branding yang digagas oleh Pj Bupati Harmin Ramba, rupanya telah masuk dalam pembahasan Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Hal ini diungkapkan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe Ferdinand Sapan saat ditemui usai melakukan acara pamitan sebagai Pj Bupati Konawe di Kantor Bupati Konawe, Selasa (30/7/2024).

Ferdinand menjelaskan, berdasarkan undangan dari Bappenas Konawe termaksud dalam 20 kabupaten/kota yang diundang membahas tentang program-program yang terintegrasi dengan pemerintah pusat yang bagaimana mendorong kawasan-kawasan industri yang terintegrasi.

Ferdinand menyampaikan, pembangunan suatu kawasan tidak hanya berdampak pada industrinya. Tetapi lebih kepada bagaimana kawasan tersebut memberikan dampak sosial ekonomi yang positif.

“Makanya besok tanggal 1 sampai 3 Agustus 2024 kita diundang sekaligus meninjau kawasan-kawasan yang menjadi percontohan,” jelasnya.

Lanjut Ferdinand, Konawe saat ini mendorong pertumbuhan ekonomi di tiga sentra yang disebut dengan Aglomerasi yakni antara wilaya Konawe bagian timur, tengah dan barat.

Tiga wilayah pertumbuhan itulah yang akan dikembangkan dan akhirnya jika itu berhasil menumbuhkan kawasan antara timur dan barat, maka kawasan yang diantaranya juga akan tumbuh.

“Jadi seperti Surabaya dan Jakarta. Begitu Jakarta tumbuh, Surabaya tumbuh maka wilayah di antaranya seperti Semarang juga akan ikut tumbuh,” ucapnya.

Melihat dari perkembangan wilayah tersebut, itu akan menjadi contoh dan menjadi masukan ke Bappenas. Hal ini juga merupakan salah satu gagasan dari Pj Bupati Konawe Harmin Ramba.

“Konsep gagasan ini yang ditangkap oleh Bappenas. Makanya ada branding kota padi,” ungkapnya.

Sehingga Bappenas melihat jika konsep kota padi mesti harus disuport, sehingga Konawe dipanggil untuk memperlihatkan konsep yang ideal sebagai kawasan pertumbuhan baru.

“Dan ini merupakan kebanggan bagi Konawe, karena tidak semua kabupaten yang diundang,” ujarnya.

Menurutnya, konsep kota padi adalah merupakan perubahan yang dilakukan oleh bapak Pj Bupati Konawe untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi ditiga sentra tersebut.

Konsep ini juga kata Ferdinand, telah dituangkan melalui RPJMD. Sehingga wilayah-wilayah yang berada di Kabupaten Konawe ini tidak bisa dilakukan bersamaan, tetapi harus ada wilayah yang mempunyai potensi besar, dan itu yang kita akan pacu pertumbuhannya.

Ia juga menyebutkan bahwa tiga wilayah pertumbuhan ekonomi adalah Konawe bagian timur yang merupakan multifaktur industri di Morosi.

Sementara wilayah Konawe bagian tengah merupakan sentra industri pangan seperti padi, palawija dan lain sebagainnya, yang meliputi Pondidaha, Wonggeduku, Abuki sampai Puriala, sedangkan wilayah Konawe bagian barat adalah Routa.

“Jadi Routa ini dengan Morosi sama sama idustri, tetapi di Routa ini mungkin teknologinya lebih canggih,” tutupnya.

Laporan: Rico

Editor: Yusrif

Komentar