TEGAS.CO.,WAKATOBI – Sekretaris partai Golkar Wakatobi Muh Salih Hanan mengungkapkan hingga saat ini Safia Wualo masih berstatus sebagai kader/pengurus Golkar Wakatobi.
“Untuk sejauh ini dia (Safia Wualo) masih tercatat sebagai kader partai Golongan Karya (Golkar) DPD II Wakatobi,” ucap Muh Salih Hanan, Jum,at (30/8/2024).
Perlu ditahu, Safia Wualo saat ini memilih mendampingi Haliana sebagai calon wakilnya pada Pilkada 2024 ini. Dia memutuskan untuk bersebrangan dengan partainya sendiri, di mana partai pohon beringin ini mengusung pasangan Hamiruddin dan Muhammad Ali.
Dikatakan Muh Salih Hanan, secara prinsip kemanusiaan, keputusan Safia Wualo dengan memilih sebagai Bakal pasangan calon (Bapaslo) Haliana adalah haknya sebagai warga negara, mesti juga dihormati.
“Bahwa seorang kader mau mencalonkan diri diluar partai Golkar, kita juga menghormati haknya karena semua orang kan memiliki hak tersebut,” katanya.
Kendati demikian, mekanisme partai juga tetap jalan terkait kadernya yang tidak lagi loyal terhadap perintah partai.
“Sehingga akan ada mekanisme internal partai nanti yang memutuskan seperti apa statusnya,” ungkap Salih.
Lanjut dia menuturkan, namun saat ini pihaknya belum memutuskan hal tersebut. Pasalnya, akan ada evaluasi secara menyeluruh, yang disebut audit internal.
“Boleh jadi dalam waktu dua hari ke depan kami akan melangsungkan rapat internal. Termaksud membicarakan evaluasi struktur partai,” tukasnya.
“Termaksud juga status Safia Wualo, nantinya akan dibahas dalam rapat internal nanti. Sebab walau bagaimana pun dia adalah kader,” tambahnya.
Namun demikian, kata dia, pihaknya saat ini masih konsen pada upaya mengkolidasi partai secara struktural mulai tingkat DPD sampai dengan tingkat ranting desa dan kelurahan.
“Tentunya dalam melakukan konsolidasi struktural itu, kami juga akan melakukan evaluasi-evaluasi, termaksud diantaranya mengevaluasi kader-kader yang sudah tidak loyal pada perintah partai,” terangnya.
Ia menjelaskan, secara struktural partai memerintahkan pada seluruh kadernya untuk tunduk pada perintah DPP.
“Kalau ada yang sudah tidak loyal terhadap partai, tentu kami akan mengambil tindakan, bisa dalam bentuk peringatan maupun pergantian pengurus,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa terkait surat pengunduran diri (Safia Wualo) sebagai anggota DPRD, sudah diterimannya. Hal ini pun sama dengan kader Golkar lainnya seperti Hamiruddin dan Muhammad Ali.
“Tidak serta merta dia dipecat/dikeluarkan. Partai kan tidak seperti itu. Artinya bahwa Safia Wualo bisa diganti dan bisa juga tidak. Tergantung keputusan pleno DPD II nanti,” tandasnya.
Akan tetapi, ungkap dia, secara etis dia tidak bisa dipertahankan karena tidak lagi bersama-sama dengan partai Golkar dalam satu momen politik di mana partai Golkar ingin memenangkan petarungan politik pada Pilkada ini.
“Partai pun akan mengambil sikap untuk memutuskan kader-kader yang tidak bersama-sama lagi,” ucapnya.
Laporan: Rusdin
Publisher : Dion
Komentar