Diseminasi WBA Wabula Dorong Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Masyarakat Adat

Diseminasi WBA Wabula Dorong Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Masyarakat Adat

TEGAS.CO., BUTON – Program pengelolaan sumber daya perikanan skala kecil berbasis masyarakat adat di KBA Wabula DFW Indonesia dan burung Indonesia didukung oleh Critical Ecosystem Partership Fund (CEPF) selaku inisiator menggelar kegiatan di aula pendopo Lahonduru Desa Wasuemba, Kecamatan Wabula, Buton, Kamis (12/9).

Wa Ode Halfiani selaku fasilitator lapangan menjelaskan bahwa tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah pertama mendesiminasikan hasil kegiatan program dan meningkatkan koordinasi stakeholder terkait dalam pengelolaan KBA Wabula.

Iklan Pemkot Baubau

Kedua mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang rencana tindak lanjut program dalam mendukung penguatan masyarakat adat dalam pengelolaan sumber daya laut diwilayah Masyarakat Hukum Adat (MHA) Wabula.

“Ketiga mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang rencana tindak lanjut program dalam mendukung Tata Kelola Perikanan Tuna di Kampung Nelayan Mau (KALAJU) Desa Holimombo jaya Kecamatan Pasarwajo, Buton,” katanya

Sementara itu Pj. Bupati Buton yang diwakili oleh Asisten 1 bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Alimani dalam sambutannya menitikberatkan terkait komitmen Pemerintah Daerah dalam menindaklanjuti pengelolaan dan pengembangan pemanfaatan Key Biodiversity Area (KBA) wabula berbasis kearifan lokal yang mengedepankan peran – peran masyarakat hukum adat dan kualitas ekosistem pada KBA Wabula.

Selain itu bupati juga menekankan peran seluruh stakeholder pasca berakhirnya pendampingan dari DFW Indonesia terkait pengelolaan KBA Wabula terkhusus OPD teknis agar intens dan konsen membangun kolaborasi dengan pemerintah desa dan masyarakat adat.

“Agar KBA Wabula bisa maksimal pengelolaannya dan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat,” ucapnya

Sementara itu, Kedis Pariwisata Buton, Rusdi Nudin dalam materinya memaparkan perubahan paradigma berpikir stakeholder ditingkat desa dan masyarakat hukum adat dalam mengekspose keanekaragaman potensi di kawasan KBA Wabula yang selalu terkoptasi pada kekhawatiran akan tergerusnya keaslian budaya yang ada di KBA Wabula.

Lebih lanjtut dijelaskan perlu adanya Brending terkait budaya dan potensi kearifan lokal agar bernilai jual dan dapat menunjang perekonomian masyarakat adat.

Kadia Koperasi dan UMKM Buton, Juriadin menyampaikan peran kelembagaan ekonomi dalam pengelolaan tuna skala kecil pada kawasan kampung nelayan maju serta mendorong terciptanya sejumlah UMKM pada kawasan KBA Wabula.

“Selain itu Dinas Koperasi dan UMKM berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran dalam menunjang tumbuh dan berkembangnya kegiatan UMKM pada kawasan KBA Wabula,” katanya

Potensi pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Buton pada umumnya dan kawasan KBA Wabula pada khususnya sangat besar sehingga para peserta kegiatan Diseminasi diharapkan akan berkolaborasi terkait pengelolaan wisata Wabula Raya yang didukung semua pihak dalam memanjukan Wabula Raya menjadi salah satu destinasi unggulan bagi Kabupaten Buton karena potensi Wabula Raya sangat kompleks dari wisata pantai, Laut,sejarah maupun budaya yang masih terus terjaga hingga kini.

“Adanya riset dari ITK Buton dalam pengembangan budidaya dengan menyesuaikan kondisi topografi perairan Wabula menghasilkan beberapa poin yang perlu di tindaklanjuti sesuai hasil diskusi,” sebutnya

Memperkuat sistem kolaborasi OPD Tekhnis dan Pemerintah desa dalam mendorong Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan KBA Wabula yang diperluas menjadi Kawasan Perairan Wabula Raya melalui pembentukan Produk hukum yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah.

Kolaborasi kebijakan Program dan Anggaran pada desa – desa dalam Kawasan KBA Wabula yang diperluas menjadi Kawasan Perairan Wabula Raya dalam Pengelolaan Potensi Wisata dan Pengelolaan Perikanan Skala Kecil.

Konektivitas Kebijakan Program dan Anggaran yang dinisiasi oleh Pemerintah Desa di lakukan melalui tahapan perencanaan secara berjenjang mulai dari Musrenbang Tingkat Desa, Musrenbang Tingkat Kecamatan sampai Musrenbang tingkat Daerah dan Pusat serta masuk dalam Pokok Pikiran DPRD.

Mempertahankan Keaslian Kearifan Lokal yang sudah Tumbuh dan Berkembang di Kawasan KBA Wabula yang diperluas menjadi Kawasan Perairan Wabula Raya dalam era Modernisasi Industri dan Digitalisasi

“Kolaboratif OPD teknis dan Pemerintah Desa dalam Penyusunan Grand Design Master Plan pada kawasan yang berpotensi untuk Pengembangan Spot – Spot Wisata
Mendorong Kampung Nelayan Maju (KALAJU) menjadi salah satu Pusat Industri Perikanan Tuna di Kabupaten Buton
Mendorong Kepastian Hukum atas kewenangan pengelolaan dan kepemilikan sejumlah Aset Bernilai Ekonomi yang dibangun oleh Pemerintah Daerah di wilayah desa,” jelasnya

Perlu grand desain budidaya perikanan baimitu ikan ataupun molusca dalam mempertahankan bibit alam sesuai kondisi perairan yang ada di kawasan KBA Wabula Raya

“Pendokumentasian dan diseminasi keluaran dan dampak proyek di ikuti oleh pemerintah kabupaten (OPD terkait), Kepala Desa, perwakilan Tokoh Masyarakat, Perwakilan Pemuda,pokmas serta kelompok Ibu-Ibu Nelayan Kecamatan Pasarwajo dan Wabula,” ujarnya

Komentar