TEGAS.CO,. KONAWE KEPULAUAN – Pasangan calon Bupati Konkep dan Wakil Bupati Konkep, Wa Ode Nurhayati dan M.Yacub Rahman yang di usung partai Hanura lakukan sosialisasi di hadapan masyarakat di kecamatan Wawonii Barat desa Wawobili, Selasa (17/9/2024).
Tampak terlihat antusias masyarakat yang hadir dan beberapa tokoh masyarakat dalam kegiatan tersebut, di antara beberapa tokoh yang hadir tersebut salah satunya merupakan mantan ketua pemekaran Konawe kepulauan H. Nasir Abdullah.
Dikutip dalam orasinya dihadapan masyarakat yang hadir dalam sosialisasi WON-YACUB, H. Nasir Abdullah mengatakan saya secara pribadi mengatakan pasangan WON-YACUB merupakan calon yang mengerti akan sopan santun dan menghargai perjuangan masyarakat.
Hal demikian tergambar bahwa sekalipun wa Ode Nurhayati tidak lahir di tanah wawonii tetapi beliau paham betul kondisi hajat yang perlu dipenuhi untuk masyarakat baik dari segi pendidikan, ekonomi, kesehatan lapangan kerja hingga sampai hal lampau bagaimana mengapresiasi para tokoh-tokoh dan ketua forum pemekaran.
Sementara itu Wa Ode Nurhayati menyampaikan pentingnya pendidikan berkualitas bagi generasi muda, untuk itu saya berkomitmen untuk meningkatkan standar pendidikan bagi generasi muda Konawe kepulauan.
Selain itu WON-YACUB juga menginginkan bahwa tidak akan membiarkan para ibu-ibu di Konkep, meneteskan air mata karena masalah kesehatan dan pendidikan anak mereka.
Lebih lanjutnya, WON – YACUB dengan gamblang menuturkan Wawonii menjadi daerah otonomi di bawa tangan dingin beliau H. Nasir Abdullah nyaris bahkan sangat di lupakan.
Dimana Setiap momentum ulang tahun konkep saya tidak pernah melihat atau di undang beliau untuk menghadiri Ulang tahun Konkep sehingga tidak pernah beliau di beri apresiasi atau sekedar undangan untuk menghadiri seremoni ulang tahun konkep.
Bagi saya sebesar salah apapun beliau H. Nasir Abdullah terhadap pemerintah kabupaten Konawe Kepulauan, menghargai, memuliakan, mengapresiasi para tokoh-tokoh dan ketua forum pemekaran ini adalah bentuk saling menghargai sebagai anak Towawonii apalagi beliau adalah tokoh dan sesepuh bagi kita orang Wawonii.
Beginikah contoh yang baik bagi generasi..? baik terkait sumber daya manusia yang di dengung-dengungkan maupun kearifan lokal Towawonii ? jujur begitu kita menyombongkan jabatan, tahta dan mungkin kemapanan hidup sehingga menafikan hakikat kultur Towawonii itu sendiri.
Mekakokolaro adalah bagian nilai-nilai yang di tanamkan nenek moyang Towawonii, ada pesan tetua-tetua kita yang masih sempat saya dapat, bahwa (sukara bara sukara Timu sukara Utara selata sukara tenggaraosi) sukara tetento makna dari kalimat andai mampu kita teladani dan menjadi dasar filosofis pembangunan Wawonii, maka Wawonii akan kuat rohnya, martabatnya baik terkait daerah maupun manusia penghuni pulau bah hati yang di turunkan di jazirah Wawonii.
Laporan : Arkam Asrulgazali
Komentar